Jakarta, IDN Times - Myanmar akan menerima Renminbi sebagai mata uang untuk perdagangan dengan China mulai tahun depan. Informasi tersebut menandakan Myanmar akan memulai kembali proyek bersama dan menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Beijing.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kementerian Informasi dan Investasi Myanmar pada Rabu (22/12/2021). Kementerian mengindikasikan bahwa proyek infrastruktur, termasuk rencana pembangunan jalur kereta api dan pelabuhan, akan menjadi prioritas utama untuk membangkitkan ekonomi Myanmar.
Dilansir dari Reuters, junta yang merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021 mengaku menikmati kekerabatan dengan China. Sejak melancarkan kudeta dan dijatuhi sanksi dari komunitas internasional, China menjadi satu-satunya negara yang mendukung finansial Myanmar dan membagikan vaksin COVID-19.