Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Neraca Pembayaran Indonesia Surplus 7,9 Miliar Dolar AS di Q4 2024

Ilustrasi dolar Amerika Serikat. (Pexels/Pixabay)
Intinya sih...
  • Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal IV-2024 surplus 7,9 miliar dolar AS, meningkat dari sebelumnya
  • Surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang lebih rendah mendukung kenaikan surplus NPI

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV-2024 surplus 7,9 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan dengan surplus kuartal sebelumnya sebesar 5,9 miliar dolar AS.

"Kenaikan surplus NPI tersebut ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang lebih rendah," ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).

1. Defisit transaksi berjalan kuartal IV menurun

Ilustrasi transaksi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, laju transaksi berjalan juga mencatat penurunan defisit seiring dengan kenaikan harga komoditas di tengah aktivitas ekonomi domestik yang tetap terjaga 

Berdasarkan data BI, pada kuartal IV-2024, transaksi berjalan mencatat defisit sebesar 1,1 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB, lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar 2,0 miliar dolar AS atau 0,6 persen dari PDB pada kuartal III-2024.

"Perbaikan kinerja transaksi berjalan terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan barang, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia," kata Denny.

2. Momentum Natal dan Tahun Baru kerek laju impor barang

ilustrasi impor barang (pexels.com/Chanaka)

Di sisi lain, impor barang tumbuh sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

"Aktivitas impor barang itu meningkatkan impor jasa freight, sehingga turut mendorong peningkatan defisit neraca jasa," ungkapnya.

Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer pun tercatat lebih tinggi karena kenaikan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung dan investasi portofolio sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik yang terjaga.

3. Defisit transaksi berjalan 2024 melebar

ilustrasi investasi (pexels.com/Alesia Kozik)

Denny melanjutkan, transaksi modal dan finansial mencatat kenaikan surplus dari  7,5 miliar dolar AS pada kuartal III 2024 menjadi 8,5 miliar dolar AS di kuartal IV-2024.

"Kinerja positif ini ditopang oleh investasi langsung yang tetap membukukan surplus seiring optimisme investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik yang tetap kondusif," ujarnya.

Transaksi investasi lainnya mencatatkan surplus didorong penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan swasta. Sementara investasi portofolio mencatat aliran modal keluar seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tin

Secara keseluruhan, NPI 2024 mencatat surplus sebesar 7,2 miliar dolar AS atau  meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar 6,3 miliar dolar AS.

Denny bilang, kenaikan surplus tersebut terutama didorong oleh kinerja transaksi modal dan finansial yang lebih baik. Pasalnya, transaksi modal dan finansial 2024 mencatat surplus sebesar  16,4 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan dengan surplus sebesar 9,9 miliar dolar AS di 2023.

"Ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio, di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan," ucap dia.

Sementara itu, transaksi berjalan 2024 mencatat defisit sebesar 8,9 miliar dolar AS atau 0,6 persen dari PDB, setelah mencatat defisit sebesar 2,0 miliar dolar AS atau 0,1 persen dari PDB di 2023. Denny memproyeksi NPI 2025 bakal tetap sehat ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut dan defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran defisit 0,5 persen sampai denga

"Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us