Ngeri! Bos OJK Proyeksi Badai Ekonomi Dunia Gak Bakal Cepat Selesai

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar memprediksi badai ekonomi dunia akan berlangsung lama. Bahkan, menurutnya jika badai ekonomi dunia selesai dalam waktu 10 tahun pun butuh keajaiban.
Adapun faktor yang membayangi perekonomian dunia tak hanya pandemik COVID-19, tapi juga kondisi geopolitik yang telah melahirkan perpecahan global, dan membentuk aliansi-aliansi negara demi mengamankan rantai pasok masing-masing.
"Pada saat dunia butuh persatuan untuk menghadapi pandemik, malah yang terjadi perpecahan, yang kita kenal dengan istilah geopolitik yang saling bersaing," kata Mahendra dalam pembukaan Journalist Class di Menara Radius Prawiro, Jakarta, Selasa (30/8/2022).
1. Perpecahan global jadi biang kerok pelemahan ekonomi dunia

Menurutnya, gotong-royong antarnegara adalah kunci untuk membangkitkan ekonomi dunia, terutama dari dampak pandemik COVID-19. Sayangnya, yang terjadi justru perpecahan global, yang memupuskan harapan untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
"Padahal kita berharap masyarakat internasional bisa menyelesaikan masalah ini. Saya sih sudah tidak berharap itu lagi, karena justru itu bagian dari penyebab masalah. Karena yang terjadi bukan hanya geopolitik competition, tapi malah deglobalisasi. Karena masing-masing sudah mau buat aliansi, kemitraan untuk value chain masing-masing," ucap Mahendra.
2. Tak hanya sekadar badai musiman yang bayangi perekonomian global

Dengan kondisi itu, Mahendra pun melihat perekonomian global tak hanya dibayang-bayangi badai musiman, tapi justru yang berselang lama, karena penyebabnya cukup berat ditangani.
"Dulu skenario yang dipakai istilahnya winter is coming, itu mengambil dari seri Game of Thrones. Tapi kalau saya melihatnya this is not winter. Kalau winter itu musiman, ada winter, spring, summer, fall, kalau ini tidak. This is storm," ujar dia.
3. Indonesia diprediksi masih kuat hadapi badai ekonomi dunia

Sementara itu, Mahendra menilai perekonomian Indonesia sudah sangat membaik dari dampak pandemik COVID-19. Meski begitu, masih ada sejumlah persoalan yang perlu ditangani.
"Bagaimana persoalan ini berdampak pada ekonomi Indonesia? Di satu sisi kesepakatan saat ini secara umum fundamental kita sudah lebih baik dari saat pandemik. Tapi jelas masih ada dampak tertentu yang dikenal dengan scarring effect, bekas luka," kata dia.