Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OJK Rampungkan 131 Perkara di Sektor Jasa Keuangan per November 2024

Ilustrasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Penyidik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyelesaikan 131 perkara di sektor jasa keuangan hingga 30 November 2024. Adapun jumlah perkara yang telah diputus pengadilan sebanyak 117 perkara, di antaranya 109 perkara telah mempunyai ketetapan hukum tetap (in kracht) dan delapan perkara masih dalam tahap kasasi.

“Dalam pelaksanaan fungsi penyidikan, sampai dengan 30 November 2024, Penyidik OJK telah menyelesaikan total 131 perkara,” kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara saat konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, dikutip di Jakarta, Minggu (15/12/2024), dilanisr  ANTARA.

1. Jumlah perkara di tiap bidang

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (IDN Times/Helmi Shemi)

Keseluruhan perkara tersebut terdiri dari:

  • 105 perkara perbankan
  • Lima perkara pasar modal dan bursa karbon (PMDK)
  • 20 perkara perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP)
  • Satu perkara lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML).

2. Penegakan ketentuan dan koordinasi pengawasan sektor jasa keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Dengan berbagai kebijakan yang dilakukan OJK serta langkah penegakan ketentuan dan peningkatan integritas, menurutnya, OJK meyakini sektor jasa keuangan dapat terjaga stabil dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional.

Selain itu, OJK memperkuat komitmen untuk terus menjalin dan memperkuat kerja sama bilateral khususnya koordinasi pengawasan di sektor jasa keuangan.

3. OJK terus cermati kinerja sektor jasa keuangan di tengah risiko geopolitik global

Donald Trump. (Shaleah Craighead, Public domain, via Wikimedia Commons)

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan perbaikan aktivitas perekonomian global. Menurutnya, kemenangan Presiden terpilih Donald Trump dan Partai Republik di Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang.

Namun, di tengah masih tingginya ketegangan geopolitik serta potensi dampak rencana proteksionisme perdagangan yang akan dijalankan oleh pemerintahan Trump, OJK terus mencermati perkembangan terkini dan dampaknya terhadap sektor jasa keuangan domestik serta melakukan forward-looking assessment atas kinerja sektor jasa keuangan.

"Lembaga jasa keuangan diharapkan terus mewaspadai potensi risiko ke depan dan memiliki langkah mitigasi risiko yang memadai," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us