Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil di Tengah Tensi Perang Dagang Naik

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) 2024-2028. (IDN Times/Triyan)
Intinya sih...
  • Otoritas Jasa Keuangan menyatakan, sektor jasa keuangan stabil di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan perbaikan aktivitas ekonomi global.
  • Kinerja perekonomian global yang lebih baik ditandai dengan pasar tenaga kerja AS kembali menguat dan indikator ekonomi Eropa cenderung membaik.

Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan, sektor jasa keuangan stabil di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan perbaikan aktivitas ekonomi global. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan tensi perang dagang. Selain itu, ketidakstabilan geopolitik di beberapa juga meningkatkan risiko. 

"Kinerja perekonomian global masih lebih baik dari ekspektasi mayoritas negara utama," kata Mahendra dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK November 2024, Jumat (13/12/2024).

1. Kinerja ekonomi global diyakini lebih baik

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurtunya, kinerja perekonomian global yang lebih baik ditandai dengan pasar tenaga kerja AS kembali menguat. Kinerja sektor produksi China meningkat meski terjadi tekanan pada sisi permintaan, dan indikator ekonomi Eropa cenderung membaik.

"Perkembangan itu mendorong bank sentral global berhati-hati melonggarkan kebijakan moneter, sehingga ekspektasi terminal rate suku bunga kebijakan meningkat," ujarnya.

2. Ketidakpastian global picu investor tarik dana dari pasar keuangan negara berkembang

Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan tekanan kondisi eksternal yang meningkat, Mahendra menilai, banyak investor menarik dana dari pasar negara berkembang, sehingga mendorong pelemahan di saham, obligasi, dan nilai tukar rupiah. 

Dari sisi domestik, Mahendra menjelaskan bahwa kinerja perekonomian masih terjaga stabil dengan kinerja ekonomi di kuartal III yang terjaga sebesar 4,95 persen, dan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03 persen. 

"Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 bisa dipertahankan di atas 5 persen," ucapnya. 

3. Rupiah melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS

ilustrasi uang dolar Amerika (IDN Times/Mela Hapsari)

Adapun pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot melanjutkan pelemahan pada awal perdagangan Jumat (13/12/2024). Rupiah dibuka pada level Rp15.969 per dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 24,50 poin atau 0,15 persen dibandingkan dengan penutupan kemarin, yang berada di level Rp15.945 per dolar AS.

Bila dirinci, semua mata uang Asia juga mengalami pelemahan terhadap dolar yang menguat. 

  • Bath Thailand melemah 0,30 persen 
  • Ringgit Malaysia melemah 0,38 persen 
  • Yuan China melemah 0,12 persen 
  • Rupee India melemah 0,03 persen 
  • Peso Filipina melemah 0,18 persen 
  • Won Korea melemah 0,28 persen 
  • Dolar Taiwan melemah 0,11 persen 
  • Dolar Singapura melemah 0,05 persen 
  • Dolar Hongkong melemah 0,02 persen 
  • Yen Jepang melemah 0,08 persen 
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us