Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Operasi Darat Israel di Gaza Diperpanjang, Harga Minyak Dunia Turun

Ilustrasi Penurunan Harga Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Penurunan Harga Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Harga minyak mentah berjangka WTI mengalami penurunan sebesar 4 persen mendekati 8 dolar Amerika Serikat (AS) per barel, Senin (30/10/2023). Itu merupakan posisi terendahnya dalam dua pekan terakhir.

Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX), Paolo Liszman menyebutkan, penurunan tersebut didorong pertimbangan para pedagang terhadap prospek kebijakan ekonomi dan moneter global, serta akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

"Turunnya harga minyak mentah WTI dipicu oleh perpanjangan operasi darat Israel di Gaza selama akhir pekan. Meskipun kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas tetap ada, tampaknya situasi telah mereda setidaknya untuk sementara.," ujar Liszman dalam keterangan resminya kepada IDN Times, Selasa (31/10/2023).

1. Ketidakpastian membebani pasar minyak global

Aksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)
Aksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)

Namun, lanjut Liszman, ketidakpastian yang ada saat ini terus membebani pasar minyak global.

Hal itu lantaran setiap perkembangan yang terjadi di Gaza dan Palestina dapat memicu gejolak baru dan kemudian berdampak pada pasokan minyak global.

Liszman menyoroti bahwa ketidakpastian politik dan kebijakan ekonomi global juga memainkan peran penting dalam penurunan harga minyak.

"Dengan berbagai kebijakan yang diadopsi oleh berbagai negara terkait dengan stimulus fiskal dan moneter, para pelaku pasar minyak menjadi lebih hati-hati dan memperhitungkan potensi dampak terhadap permintaan global," katanya.

Selain itu, kebijakan ekonomi dan moneter yang belum pasti terutama di negara-negara kunci seperti Amerika Serikat, China, dan Uni Eropa juga menciptakan ketidakpastian yang signifikan dalam pasar minyak global.

2. Pelaku pasar mesti memantau perkembangan kebijakan dan geopolitik

Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejalan dengan kondisi tersebut, pelaku pasar cenderung mengamati dengan cermat kebijakan-kebijakan yang sudah ada maupun akan terjadi.

Hal itu karena langkah-langkah yang diambil bank sentral dan pemerintah dapat berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi global.

Oleh sebab itu, Liszman menekankan agar para pelaku pasar memantau perkembangan kebijakan dan geopolitik dengan cermat dalam minggu-minggu mendatang.

"Meskipun tren penurunan harga minyak bisa memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen, tetapi hal tersebut bisa menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap investasi dan eksplorasi di sektor energi, yang pada gilirannya dapat berdampak pada pasokan dan permintaan di masa depan," tutur dia.

3. Tantangan yang dihadapi pasar minyak global saat ini

Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Liszman menambahkan, pasar minyak saat ini tengah dihadapkan pada berbagai tantangan dari segi geopolitik hingga kebijakan ekonomi global.

Penurunan harga minyak seiring dengan ketidakpastian politik dan ekonomi saat ini menunjukkan adanya risiko yang harus dipantau secara cermat oleh pelaku pasar dan pemangku kepentingan industri energi global.

"Perhatian terhadap perkembangan di Timur Tengah dan kebijakan ekonomi global akan terus menjadi fokus utama dalam menentukan arah harga minyak dalam beberapa minggu mendatang," kata Lizsman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us