Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers pengamanan 7 tersangka dan barang bukti penyimpangan beras Bulog di Polda Banten, Serang, Banten, Jumat (10/2/2023). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Serang, IDN Times - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan ada oknum pedagang yang berupaya menyelundupkan beras yang diimpor Bulog ke Timor Leste.

Padahal, Bulog sejak akhir 2022 ditugaskan menambah cadangan beras pemerintah (CBP) melalui impor sebanyak 500 ribu ton demi memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, dan menekan lonjakan harga.

“Beras dari (pasar induk) Cipinang itu bisa hari ini jalan sampai ke Atambua (Nusa Tenggara Timur). Dan itu dijual dengan harga yang sangat mahal. Ada indukasi beras ini akan diselundupman ke Timor Leste,” kata Buwas dalam konferensi pers di Polda Banten, Serang, Jumat (10/2/2023).

1. Buwas geram ada oknum lebih pilih keuntungan pribadi daripada kepentingan masyarakat

Barang bukti beras medium Bulog yang dikemas ulang menjadi beras merek Dewi Sri. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Buwas mengaku geram melihat aksi oknum yang lebih memilih memperkaya diri daripada kepentingan masyarakat banyak.

“Berarti negara ini berusaha memenuhi kebutuhan masyarakatnya tapi ada oknum yang memanfaatkan, oknum pengusaha yang melakukan ini justru akan dikeluarkan dari Indonesia,” ujar Buwas.

2. Upaya penyelundupan beras sedang diusut Kepolisian

Barang bukti beras medium Bulog yang dikemas ulang menjadi beras merek Dewi Sri. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Buwas mengatakan, saat ini aksi oknum tersebut sedang diusut oleh pihak Kepolisian.

“Ini nanti biarlah yang akan mendalami dari pihak Kkepolisian. Oleh sebab itu kita tidak pernah lelah dan berhenti karena ini tugas kita bersama ya baik dari kepala daerah, khususnya Kepolisian saya termasuk dari Bulog dengan harapan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat kita secara menyeluruh,” tutur Buwas.

3. Beras Bulog dioplos dan dijual mahal

Barang bukti beras medium Bulog yang dikemas ulang menjadi beras merek Dewi Sri. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, Satgas Pangan Polda Banten melakukan penangkapan atas tujuh tersangka yang mengoplos beras Bulog, kemudian dikemas lagi ke karung beras premium. Setidaknya, ada 350 ton beras yang ditemukan Polda Banten dan dijadikan barang bukti, bersama 8 ribu karung bekas beras Bulog, dan 10 karung beras premium.

Beras tersebut dioplos, kemudian dijual seharga beras premium.

“Beras dari Bulog mereka beli Rp8.300 langsung diganti bajunya (karung) dia jual dengan harga pasar premium yang rata-rata Rp12 ribu/kg. Ya masyarakat akan bisa membeli harganya Rp12 ribu. Di sisi lain pengusaha ini mendapat untuk luar biasa dia tidak mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, tidak mempertimbangkan kemampuan masyarakat membeli. Mereka hanya mencari keuntungan,” ucap Buwas.

Editorial Team