Pasar Emas Global Terguncang akibat Tarif Baru, AS Beri Klarifikasi

- CBP menetapkan tarif impor emas batangan, mengganggu rantai pasok global logam mulia.
- Produsen emas Swiss menghentikan sementara pengiriman ke AS, reaksi pasar emas global terhadap ketidakpastian tarif.
- Gedung Putih berencana memberi klarifikasi untuk menjernihkan ketentuan harga dan tarif guna memastikan kestabilan pasar emas.
Jakarta, IDN Times - Gedung Putih berencana mengeluarkan penjelasan resmi terkait kebingungan soal tarif impor emas batangan pada Sabtu (9/8/2025), di tengah ketidakpastian pasar yang membuat beberapa pelaku industri menunda pengiriman bullion ke Amerika Serikat (AS). Kebijakan ini muncul menyusul kekhawatiran bahwa tarif impor khusus negara akan dikenakan pada emas batangan yang paling banyak diperdagangkan di pasar AS.
Pada Jum'at (8/8/2025), Layanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mengumumkan putusan penting mengenai kode bea masuk produk emas batangan. Keputusan ini menciptakan ketidakpastian dan melambatkan alur perdagangan emas karena beberapa pelaku industri memilih untuk menghentikan sementara pengiriman bullion ke AS.
1. Penetapan tarif untuk emas batangan secara spesifik
CBP menetapkan bahwa batangan emas berukuran satu kilogram dan 100 ons, jenis yang paling umum di pasar AS, menggunakan kode HS 7108.13.5500 yang tidak termasuk dalam daftar pembebasan tarif impor khusus negara. Akibatnya, emas batangan dari negara seperti Swiss, yang merupakan pusat penyulingan terbesar dunia, dikenai tarif impor hingga 39 persen. Keputusan ini berpotensi mengganggu rantai pasok global logam mulia.
"Tarif sebesar 39 persen akan menghentikan ekspor emas batangan ke pasar AS yang sangat krusial bagi industri Swiss" ujar Christoph Wild, Ketua Asosiasi Produsen dan Pedagang Logam Mulia Swiss (ASFCMP), dilansir Reuters.
Pernyataan ini menegaskan dampak besar aturan baru terhadap hubungan dagang internasional dan operasi bisnis pertambangan emas.
2. Reaksi industri dan dampak pasar emas
Menanggapi putusan tersebut, sejumlah produsen emas dan refinery besar di Swiss menghentikan sementara pengiriman emas batangan ke AS. Ross Norman, analis independen pasar logam mulia, menyebut kebijakan ini serupa dengan menaburkan pasir ke dalam mesin yang selama ini berfungsi mulus, memperingatkan adanya risiko gangguan signifikan di pasar emas global.
Harga berjangka emas di New York sempat melonjak ke level tertinggi sejarah pada awal pekan, menandakan reaksi pasar terhadap ketidakpastian tarif. Namun, harga mulai mereda setelah pengumuman rencana klarifikasi dari Gedung Putih yang berupaya menenangkan pelaku pasar terkait kebijakan tarif tersebut.
3. Upaya klarifikasi kebijakan oleh Gedung Putih
Perwakilan Gedung Putih menyatakan bahwa akan segera diterbitkan perintah eksekutif untuk menghilangkan kebingungan akibat putusan CBP.
“Kami berkomitmen untuk menjernihkan ketentuan harga dan tarif guna memastikan kestabilan pasar emas dan kelancaran perdagangan,” ungkap pejabat Gedung Putih dalam konferensi pers, dilansir Financial Times.
Penjelasan ini diharapkan mampu meredam kegelisahan pasar dan mengembalikan kepercayaan pelaku industri untuk melanjutkan pengiriman bullion ke AS.
Sampai saat ini, pemerintah AS belum memberikan keputusan final mengenai apakah seluruh jenis emas batangan akan dikenai tarif atau hanya beberapa produk tertentu sesuai kode HS yang diumumkan.