Pasar Respons Negatif Danantara, Ini Buktinya

- Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2/2025).
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,78 persen ke level 6.749,60 pada penutupan perdagangan awal pekan.
- IHSG dibuka menguat tipis namun langsung terjun bebas ke zona merah, dengan investor membukukan transaksi sebesar Rp12,12 triliun.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias Danantara, Senin (24/2/2025). Namun, hal tersebut tidak disambut positif oleh pasar, terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi cukup dalam hari ini.
IHSG bergerak turun ke zona merah sejak pembukaan perdagangan hingga penutupan perdagangan awal pekan sore ini. Head of Center of Industry, Trade, and Investment INDEF, Andry Satrio Nugroho mengatakan, hal tersebut sesuai dengan prediksinya bahwa pasar tidak merespons baik kehadiran Danantara.
"Ketika pembukaan pasar IHSG, sesuai dengan prediksi bahwa responsnya tidak cukup baik, bahwa pasar IHSG sendiri itu turun, terkontraksi cukup dalam," ujar Andry dalam diskusi virtual, Senin sore.
1. IHSG ditutup melemah 0,78 persen hari ini

IHSG di BEI ambruk pada penutupan perdagangan awal pekan atau Senin (24/2/2025). Berdasarkan data RTI, IHSG terpuruk di zona merah pada akhir perdagangan hari ini atau melemah 53,4 poin (-0,78 persen) ke level 6.749,60.
Sebelumnya pada perdagangan akhir pekan atau Jumat (21/2/2025), IHSG mengakhiri perdagangan di zona hijau atau menguat hingga 14,96 poin (0,22 persen) ke level 6.803,001.
2. Pergerakan IHSG hari ini

Meski begitu, data RTI menunjukkan, IHSG dibuka menguat tipis pada perdagangan hari ini. IHSG pun langsung terjun bebas ke zona merah sejak pembukaan hingga penutupan perdagangan hari ini.
Adapun level tertinggi IHSG hari ini tercatat pada posisi 6.818,79, sedangkan level terendahnya pada posisi 6.732,41.
Sementara itu, investor membukukan transaksi sebesar Rp12,12 triliun dengan volume transaksi yang diperjualbelikan sebesar 33,48 miliar lembar saham dan frekuensi perdagangan dilakukan sebanyak 1,218 juta kali.
Kemudian, sebanyak 223 saham mengalami penguatan, 351 saham melemah, dan 218 saham stagnan alias tidak mengalami perubahan.
3. Prabowo resmi luncurkan Danantara

Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto telah lebih dulu meneken Undang-undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, tentang Badan Usaha milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola Badan Pengelola Investasi Danantara. Adapun UU tersebut disusun guna mendukung peluncuran Danantara hari ini.
Selain itu, Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Danantara.
"Selanjutnya saya juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi dan Daya Anagata Nusantara," ujar Prabowo dalam pernyataannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo pun optimistis jika nantinya Danantara bakal menjelma sebagai salah satu dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) terbesar di dunia.
Untuk itu, Prabowo menyatakan rakyat Indonesia patut berbangga terhadap peluncuran Danantara Indonesia, dengan total aset lebih dari 900 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp14.715 triliun.
"Seluruh rakyat Indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari 900 miliar dolar Amerika, Danantara Indonesia akan menjadi salah satu dana kekayaan atau SWF negara terbesar di dunia," kata Prabowo.