Pelindo Ungkap Penyebab Kemacetan Tanjung Priok
- Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok disebabkan oleh antrean kontainer ke Pelabuhan.
- Jumlah truk yang masuk terminal Pelabuhan meningkat hampir 100 persen.
- Pelindo memastikan tidak terdapat hambatan pada sistem operasional dan melakukan penanganan untuk mengurai kemacetan.
Jakarta, IDN Times - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo buka suara soal kemacetan yang melumpuhkan lalu lintas menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya. Kemacetan itu disebabkan antrean kontainer ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menyatakan antrean itu disebabkan tingginya arus barang petikemas yang akan melakukan kegiatan receiving delivery petikemas pasca pembatasan lalu lintas barang selama libur Lebaran 2025.
1. Ada lebih dari 4 ribu truk lakukan bongkar/muat
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri mengatakan jumlah truk yang masuk terminal Pelabuhan meningkat hampir 100 persen.
Biasanya, rata-rata truk yang masuk sekitar 2.500 unit, dan kemarin, Kamis (17/4/2025), ada lebih dari 4 ribu truk yang menuju NPCT 1.
2. Tak ada gangguan pada sistem bongkar muat
Pelindo memastikan tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari ganguan atau error baik pada sistem Gate Pelabuhan, maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok. Kegiatan bongkar muat terus berjalan, namun arusnya memang sangat tinggi.
Salah satu titik kemacetan yaitu pada Terminal NPCT 1 dikarenakan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery petikemas.
“Kami terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal meskipun terjadi peningkatan volume logistik dan juga kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” ucap Adi dikutip Jumat, (18/4).
3. Pelindo bagikan makanan gratis buat pengemudi truk
Adi memastikan semua pihak terminal-terminal di lingkungan pelabuhan melakukan penanganan untuk mengurai kemacetan ini, di antaranya memaksimalkan area–area buffer dan lapangan yang bisa dijadikan kantong parkir dan melakukan pengalihan lalu lintas truk ke dalam gate pos 9.
Pelindo juga memberikan minuman dan makanan agar mencegah supir–supir truk mengalami kelelahan, kehausan dan kelaparan.
