Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Diminta Seragamkan Baterai Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

Pertamina, bersama Gojek, Electrum, Gesits, Gogoro dan Indonesia Battery Corporation (IBC) kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik. (Dok. Pertamina).

Jakarta, IDN Times - Founder Indonesia National Battery Institute, Evvy Kartini mendorong pemerintah untuk menyeragamkan standar baterai kendaraan listrik di Indonesia.

"Ini harus dilaksanakan segera, kenapa? supaya ketika nanti ada investor masuk atau orang mengembangkan EV (kendaraan listrik), mengembangkan battery pack, semuanya itu sudah terstandardisasi," kata dia di Grand Sahid Jaya, Selasa (1/8/2023).

Menurutnya, perlu ada regulasi yang mengatur hal tersebut. Tentunya, itu memerlukan peran dari Badan Standarisasi Nasional (BSN).

1. Indonesia bisa belajar dengan Korea Selatan

Peresmian penggunaan kendaraan listrik sebagai mobil dinas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. (dok. Kemenko Marves)

Menurut dia, Indonesia harus segera menetapkan standarisasi baterai kendaraan listrik. Pemerintah bisa belajar dengan negara lain, misalnya saja Korea Selatan (Korsel).

"Korea sekarang sudah menentukan dua standar. Mungkin kita punya sendiri standar tapi kita bisa belajar. Korea juga di awalnya sama macam-macam juga. India juga sama, macam-macam tapi India sekarang juga ke arahnya mereka punya standar," ujarnya.

Standarisasi baterai kendaraan listrik, kata dia menyeragamkan ukuran maupun output-nya. Itu pada gilirannya akan memudahkan masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

2. Memudahkan pengguna kendaraan listrik

Pertamina, bersama Gojek, Electrum, Gesits, Gogoro dan Indonesia Battery Corporation (IBC) kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik. (Dok. Pertamina).

Jadi, lanjut dia, ketika masyarakat perlu mengisi baterai ataupun menukar (swap) baterai kendaraan listrik, mereka bisa melakukannya di fasilitas pengisian manapun.

"Misalnya motor anda swap (baterai), anda bisa charge di mana-mana gitu. Saya pikir itu yang harus ditentukan oleh pemerintah," ujarnya.

3. Biaya investasi ekosistem kendaraan listrik akan lebih efisien

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mencoba motor listrik Honda EM1 e: ditemani jajaran direksi PT Astra Honda Motor pada gelaran Indonesia International Motor Show 2023. (Dok. AHM)

Selain memudahkan pengguna kendaraan listrik, standarisasi baterai kendaraan listrik juga akan membuat biaya investasi yang dilakukan oleh dunia usaha lebih efisien.

Jadi, masing-masing produsen tidak perlu membangun fasilitas pengisian atau penukaran baterai di seluruh wilayah Indonesia, karena fasilitas yang ada dapat digunakan bersama.

"Kalau gak (terstandardisasi) investasinya terlalu besar, berarti semua company harus bikin semua charging station di Indonesia dong. Tapi kan kalau sama semua bisa dipakai. Mungkin itu yang penting," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us