Jakarta, IDN Times – Salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, menyumbangkan triliunan koin Shiba Inu (SHIB) senilai 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp14 triliun untuk membantu penanganan COVID-19 di India.
Menurut dompet publiknya, programmer Rusia-Kanada berusia 27 tahun itu mentransfer lebih dari 50 triliun koin Shiba Inu pada Rabu (12/5/2021) ke Dana Bantuan Covid-Crypto (Covid-Crypto Relief Fund) India.
Selain koin Shiba Inu, Buterin juga dilaporkan mentransfer mata uang digital (cryptocurrency) Ethereum (Ether).
Menurut CNN, ada sebanyak 500 Ether yang dikirimnya ke dana bantuan itu. Jumlah tersebut setara sekitar 1,9 juta dolar AS atau hampir Rp27 miliar.
Pada saat transfer, koin shiba bernilai 1 miliar dolar AS. Namun, cryptocurrency terkenal sangat fluktuatif. Nilainya anjlok setelah Buterin menyumbangkannya, turun sekitar 30 persen pada Kamis (13/5/2021), menurut Coinbase.
Koin Shiba Inu adalah lelucon atas koin bergambar anjing Shiba Inu yang didukung Elon Musk, Dogecoin. Meski sama-sama bermaskot anjing Shiba Inu, logo kedua koin ini cenderung berbeda, Koin Shiba Inu memiliki nuansa merah terang.
Seperti Dogecoin, koin Shiba Inu hanyalah salah satu dari banyak cryptocurrency alternatif yang telah muncul dan meledak popularitasnya setelah Bitcoin dan Ethereum.
“Koin Shiba Inu yang disumbangkan Buterin ke dana bantuan pada awalnya diberikan kepadanya dan dikirim ke dompet publiknya oleh pendiri koin tersebut,” menurut Coindesk.
Buterin, yang baru berusia 19 tahun ketika dia menciptakan Ethereum pada 2013, menjadi seorang miliarder pada 4 Mei. Itu terjadi setelah mata uang digital buatannya mencapai mencapai harga 3.500 dolar AS per koinnya.
Nilai Ether terus melonjak setelahnya, dan mencapai rekor baru di harga 4.385 dolar AS per koin awal pekan ini. Satu koin Ether sekarang bernilai sekitar 3.700 dolar AS.