Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penumpang KAI Group hingga Oktober 2025 Capai 413,86 Juta Orang
Seorang calon penumpang memegang koper saat menunggu kedatangan rangkaian gerbong kereta api di selasar peron salah satu stasiun besar Daop 4 Semarang. (IDN Times/Dok Humas Daop 4 Semarang)

Intinya sih...

  • Total pelanggan KAI Group mencapai 413,86 juta orang, naik 8,15 persen dari tahun sebelumnya.

  • Volume angkutan barang KAI capai 57,5 juta ton dengan komoditas terbesar adalah batu bara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, kontribusi KAI Group terhadap mobilitas dan distribusi barang terus menunjukkan penguatan. Total pelanggan seluruh layanan KAI Group periode Januari-Oktober 2025 mencapai 413.867.221 orang, naik 8,15 persen dibanding periode yang sama 2024.

Adapun jumlah pelanggan sebanyak 413,87 juta tersebut mencakup layanan kereta jarak jauh dan lokal, KAI Commuter, LRT Jabodebek, KA Bandara, layanan KAI Wisata, LRT Sumsel, Whoosh oleh KCIC, serta KA Makassar–Parepare.

"Pertumbuhan ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi berbasis rel," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (16/11/2025).

1. Volume angkutan barang KAI capai 57,5 juta ton

Ilustrasi kereta barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. (dok. KAI)

Sementara pada sektor angkutan barang, KAI mencatat volume 57.556.900 ton pada Januari–Oktober 2025, meningkat 0,69 persen dibanding tahun sebelumnya. Komoditas terbesar adalah batu bara dengan 47,77 juta ton; disusul semen, petikemas, BBM, hasil perkebunan, pupuk, dan barang ritel.

Anne menuturkan, keberlanjutan distribusi berbagai komoditas tersebut menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas industri dan ketahanan energi nasional.

"Angkutan batu bara KAI memastikan pasokan energi untuk pembangkit dan industri tetap lancar. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi serta memastikan keberlanjutan pasokan bagi sektor-sektor strategis," ucap Anne.

2. KAI tingkatkan efisiensi logistik

Gerbong kereta api terparkir di jalur perlintasan Stasiun Tawang Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

KAI juga meningkatkan efisiensi logistik nasional melalui kapasitas angkut yang besar dan operasi terjadwal. Pada lintas Jawa, satu rangkaian kereta barang dapat menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas 42 ton per gerbong, sedangkan di Sumatra Selatan, rangkaian angkutan batu bara dapat mencapai 61 gerbong.

Anne menyampaikan, kapasitas besar dan keandalan operasi rel turut berkontribusi mengurangi beban jalan raya serta mendukung kelancaran distribusi logistik nasional.

3. Targetkan angkutan barang tumbuh 15 persen

Ilustrasi kereta barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. (dok. KAI)

Sementara itu, KAI menargetkan pertumbuhan angkutan barang hingga 15 persen pada 2029, dengan proyeksi angkutan batu bara 111,2 juta ton dan non-batu bara 10,9 juta ton.

"Target tersebut diperkuat perluasan integrasi logistik melalui keterhubungan langsung antara rel dengan pelabuhan, kawasan industri, dan dry port, sehingga aliran logistik dari hulu ke hilir semakin efisien," tutur Anne.

Sementara dari sisi layanan, KAI Group mencatat tingkat ketepatan waktu yang tinggi sepanjang Januari–September 2025, yaitu 99,53 persen untuk keberangkatan kereta penumpang, 96,26 persen untuk kedatangan kereta penumpang, 96,89 persen untuk keberangkatan kereta barang, dan 90,85 persen untuk kedatangan kereta barang.

Editorial Team