5 Peranan Penting Milenial dalam Presidensi G20 Indonesia

Dianggap sebagai generasi yang lebih melek digital, millenial dan Gen Z diharapkan bisa menyebarluaskan tujuan dari event G20 ini. Menyebarluaskan ini bisa melalui berbagai platform dan berbagai cara, lho, sebut saja seperti di media sosial atau juga turun langsung pada kelompok-kelompok di masyarakat.

Nah, tujuan dari G20 ini gak lain upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara global yang seimbang, berkelanjutan, kuat, dan inklusif untuk negara-negara yang turut di dalamnya. Selain itu, adanya G20 bagi Indonesia juga bisa jadi pendorong akan topik-topik besar yang sedang berkembang, pandemik dan vaksin misalnya. 

Salah satu problem bangsa yang sampai detik ini gak kunjung selesai adalah penyebaran berita bohong atau hoax. Berita bohong ini bagai rumput liar yang sekalipun rajin dibabat, keberadaannya terus ada. Karena ini pemerintah ingin millenial dan Gen Z bisa membantu dalam menangkal berita-berita bohong tersebut.

Salah satu berita bohong yang paling banyak dibicarakan pada satu tahun ke belakang adalah soal vaksin Covid-19. Tentu ini amat disayangkan karena banyak orang yang percaya bahkan jadi takut dengan vaksin.

Nah, peran yang bisa kita mainkan adalah mencoba untuk bersikap tegas dengan gak membaca atau membagikan berita dari media atau sumber yang gak kredibel. Atau yang paling sederhana adalah dengan memberikan pemahaman kepada keluarga dan orang terdekat apabila terpapar hoax. 

Dituturkan oleh Wempi Saputra, selain isu soal ekonomi yang juga diangkat dalam G20 adalah menyoal perubahan iklim. Selama ini kita tahu bahwa Indonesia masih menggunakan bahan bakar yang gak bisa diperbarui untuk listrik dan efeknya sangat besar untuk iklim dunia. Ini tentu gak hanya jadi PR bagi pemerintah, tapi juga rakyatnya.

Nah, sebagai millenial sedikit banyak pasti paham bagaimana caranya mengurangi penggunaan listrik sehingga penggunaan bahan bakar fosil ini gak semakin banyak. Peran ini bisa dilakukan dari ruang lingkup kecil seperti diri sendiri dan keluarga, sederhana mematikan lampu atau mencabut colokan yang gak terpakai sampai menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. 

Harapan besar untuk millenial, terutama setelah Indonesia menjadi Presidensi G20 adalah gak hanya sebagai penonton dan pembeli di marketplace, tapi juga turut andil sebagai penjual atau penyedia. Apalagi sekarang banyak UMKM yang dimiliki oleh anak muda, kamu juga bisa kok mengembangkan usaha yang berasal dari ide-ide pribadi.

Selain itu, ada cara lain jika kamu ingin ambil peran dalam Presidensi G20. Memiliki ilmu digital dan penjualan baik, kemudian ditularkan kepada UMKM kecil atau sekitar yang mungkin dirasa kurang tertata adalah salah satunya. Dengan begitu, para petani hingga pengrajin yang mungkin masih ada di pelosok negeri, bisa mendapat pangsa pasar yang lebih luas. 

Wempi menuturkan bahwa millenial dan Gen Z terdiri atas orang-orang ambisius dan melek digital. Ini perlu dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya ekonomi digital dan penerapannya. Memahami ekonomi digital gak sekadar soal kesadaran akan investasi dan menabung, tapi juga waspada akan efek negatif yang ada di balik kemudahan teknologi.

Misalnya seperti yang beberapa waktu ini menarik perhatian adalah munculnya pinjaman online ilegal yang gak sedikit lho korbannya adalah millenial. Peran masing-masing dari kita selain teguh agar gak tergiur dengan iming-iming kemudahan ini adalah terus memberikan edukasi ekonomi kesehatan, yang gak lain adalah tetap produktif dengan pekerjaan, kegiatan sosial, sambil menjaga kesehatan.  

Dengan Indonesia menjadi Presidensi G20, tentu besar harapan pemerintah agar rakyat, terutama millenial dan Gen Z, mau turut ambil andil. Kita bisa mulai dari sesuatu yang sederhana seperti 5 hal di atas dan siapa tahu, justru akan mengantarkan berbagai hal besar untuk diri sendiri juga Indonesia. Recover Together Recover Stronger!