Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perpendek Distribusi ke Nias, ASDP Kaji Rute Gunungsitoli-Padang

20250613_231152.jpg
Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • PT ASDP Indonesia Ferry membuka peluang untuk membuka rute penyebrangan Gunungsitoli-Padang.
  • Rute tersebut akan membuat distribusi pangan dan logistik lebih pendek karena selama ini distribusi material dari Sumatra daratan ke Kepulauan Nias mayoritas harus melalui pelabuhan Sibolga.

Gunungsitoli, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry membuka peluang untuk membuka rute penyebrangan Gunungsitoli-Padang. Melalui rute ini, distribusi pangan dan logistik akan lebih pendek karena selama ini distribusi material dari Sumatra daratan ke Kepulauan Nias mayoritas harus melalui pelabuhan Sibolga.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian secara komprehensif apakah rute ini bisa memberikan nilai ekonomi bagi korporasinya.

"Kita sih pengen cepat, tapi harus kita kaji dulu karena kan harus kita nilai juga dari sisi ekonominya," kata Heru di Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Jumat (13/6/2025).

"Kalau memang nanti kemudian, misalnya ternyata pergerakannya oke, ini luar biasa nih. Nanti akan kita pertimbangkan untuk buka rute," sambung dia.

1. Bakal bentuk tim kaji rute penyebrangan Gunungsitoli-Padang

20250613_191630.jpg
KMP Jatra II milik ASDP Indonesia Ferry siap berlayar perdana dari Gunungsitoli Kepulauan Nias ke Sibolga. (IDN Times/Amir Faisol)

Heru meminta stafnya membentuk tim untuk mengkaji potensi penyebrangan Gunungsitoli-Padang. Meskipun rute ini sangat panjang karena akan menempuh perjalanan selama 18 jam, ia memastikan, kapal-kapal ASDP siap beroperasi untuk rute ini setelah kajiannya rampung.

"Kemudian untuk kapal-kapalnya tentu kita akan siapkan, mana kapal yang available, kemudian yang siap untuk beroperasi di lintasan baru tentu nanti akan kita gunakan," kata dia.

2. ASDP buka penyebrangan Sibolga-Gunungsitoli

IMG-20250614-WA0019.jpg
Gubernur Sumatra Utara Boby Nasution menepis 4 pulau milik Aceh yang masuk ke Sumut bukan hadiah dari Mendagri Tito Karnavian. (Dok. ASDP)

Diketahui, PT ASDP Indonesia Ferry resmi membuka penyebrangan perdana KMP Jatra II dari Pelabuhan Angin, Gunungsitoli, Kepulauan Nias menuju Sibolga, Sumatra Utara, pada Jumat (13/6/2025). Adapun, pembukaan rute baru ini dapat memperkuat konektivitas antarwilayah di Sumatra Utara, khususnya antara Pulau Nias dan Sumatra daratan.

Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Bobby Nasution menyambut baik beroperasinya KMP Jatra II yang membuka rute pelayaran antara Gunungsitoli dan Sibolga. Kehadiran kapal ini tak hanya memperluas akses transportasi, tetapi juga mampu menekan tingginya biaya logistik di Kepulauan Nias.

"Tentunya efeknya pasti akan berbeda-beda, tapi penurunan ini pasti akan berdampak sekali (terhadap penurunan biaya logistik di Kepulauan Nias)," kata Bobby setelah peresmian KMP Jatra II di Pelabuhan Angin, Gunungsitoli, Kepulauan Nias.

Meskipun harga tiket KMP Jatra II relatif sama dengan kapal-kapal lainnya, Bobby menekankan tidak ada pungutan tambahan yang sering kali membebani penumpang. Ia mengaku juga telah memastikan ke pihak PT ASDP Indonesia Ferry untuk tidak memungut biaya retribusi yang dapat membebani masyarakat.

“Banyak biaya yang terpangkas. Sebenarnya kalau untuk harga tiketingnya sama, kurang lebih sama dengan kapal yang lain, tapi di sini tidak ada pungutan-pungutan, apapun tambahan-tambahan biaya yang lain,” ujarnya.

3. Pelindo diminta berantas biaya retribusi yang bebani masyarakat

20250613_224850(0).jpg
Gubernur Sumur Bobby Nasution. (IDN Times/Amir Faisol)

Ia berharap pihak PT Pelindo sebagai pengelola pelabuhan agar turut mendukung kebijakan transportasi laut yang lebih terjangkau. Bobby menegaskan pentingnya meninjau kembali sejumlah biaya tambahan yang selama ini dianggap membebani masyarakat.

“Kita harapkan ke pelindo, sebagai pengelola pelabuhan, harga-harga yang memberatkan, atau minimal diturunkan, sebaiknya dihilangkan, kalau memang tidak ada aturan, yang harus menarik biaya-biaya seperti itu,” ujarnya.

Bobby menambahkan, keberadaan KMP Jatra II merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan layanan transportasi laut yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui pengoperasian kapal ini, pemerintah juga berharap dapat memangkas ketimpangan harga logistik antarwilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kepulauan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us