Jakarta, IDN Times - PT Pertamine Hulu Energi (PHE) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melaksanakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury menargetkan IPO tersebut bisa terlaksana tahun ini.
"Insyaallah. Di tahun ini kita lagi proses untuk mendapatkan persetujuan dari para kreditur saat ini," kata Pahala di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (16/6/2023).
Dalam IPO ini, Kementerian BUMN merencanakan hanya 5-10 persen saham PHE yang dilepas ke publik.
"Antara 5 sampai dengan 10 persen," ujar Pahala.
Sebelumnya, dikabarkan PHE menargetkan dana 2 miliar dolar AS terhimpun dari IPO tersebut. Namun, menurut Pahala, hal itu perlu menyesuaikan kondisi pasar.
"Kalau target kita nanti lihat marketnya," ucap dia.
Meski begitu, saat ini PHE telah menggandeng Citibank, JPMorgan Chase & Co, Credit Suisse, Mandiri Sekuritas, dan Danareksa untuk menjadi penasihat dalam proses IPO perusahaan.
Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) yang telah IPO lebih dulu berhasil mengantongi dana Rp9,05 triliun.
Pahala mengatakan, untuk eksekusi IPO masih menunggu waktu yang tepat dan juga proses di BEI.
"Ya kan yang namanya transaksi pasar modal memang harus nunggu waktu yang pas ya untuk melakukan hal tersebut, dan juga untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal," ucap Pahala.