Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PLTS Pertamina. (Dok. Pertamina)
PLTS Pertamina. (Dok. Pertamina)

Intinya sih...

  • PLTS dibangun di dua lokasi, Lumbangan 125 MWp dan Luntal 72 MWp, Batangas.

  • PLTS Batangas mampu memasok listrik bersih secara kontinyu untuk 158.300 rumah tangga.

  • Proyek ini menjadi inspirasi untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dan memimpin transisi energi di Asia Tenggara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 197 megawatt peak (MWp) dengan dukungan battery energy storage system (BESS) 320 megawatt hour (MWh) resmi beroperasi di Batangas, Filipina. Proyek ini dijalankan oleh Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), perusahaan afiliasi Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

Keberadaan PLTS tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. pada pada Senin (15/9/2025).

“Beroperasinya PLTS 197 MWp yang didukung BESS 320 MWh ini menjadi milestone penting tidak hanya bagi Filipina, tetapi juga Pertamina NRE. Sebagai pemegang saham CREC, kami sangat mengapresiasi capaian ini karena turut memperkuat portofolio energi terbarukan Pertamina NRE. Ini adalah awal dari target besar CREC, menambah kapasitas 1 GW per tahun dalam lima tahun ke depan,” ujar CEO Pertamina NRE, John Anis, dalam keterangannya, dikutip Jumat (19/9/2025).

1. PLTS ini dibangun di dua lokasi

PLTS Pertamina. (Dok. Pertamina)

PLTS ini dibangun di dua lokasi, yakni Lumbangan 125 MWp dan Luntal 72 MWp, keduanya berada di Provinsi Batangas. Dengan dukungan BESS, fasilitas ini menjadi PLTS hibrida sekaligus baseload pertama di Filipina, yang artinya PLTS ini mampu memasok listrik bersih secara kontinyu 24 jam sehari, tujuh hari dalam sepekan.

PLTS Batangas diperkirakan bakal tekan emisi karbon hingga 265.933 ton CO₂e per tahun, jika asumsi penyerapan karbon satu pohon setara 25 kilogram maka proyek ini setara dengan menanam lebih dari 12 juta pohon. Tidak hanya itu,

PLTS ini juga siap memasok listrik bersih untuk 158.300 rumah tangga. Dampak positif ini sejalan dengan aspirasi Pertamina dalam mendorong transisi energi di kawasan ASEAN.

2. Inspirasi untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (Twitter.com/Bongbong Marcos)

Ferdinand Marcos Jr menyampaikan apresiasi dan berharap CREC mampu konsisten capai target itu.

"Proyek ini juga jadi inspirasi untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia, khususnya dengan teknologi penyimpanan energi berskala besar untuk mengatasi tantangan intermitensi."

3. Upaya memimpin transisi energi di kawasan Asia Tenggara

ilustrasi energi terbarukan (dok. Pertamina NRE)

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina mendukung langkah subholding dan anak perusahaan dalam mengembangkan bisnis energi bersih untuk mencapai ketahanan energi di Tanah Air. Pertamina, kata dia, juga berharap turut memimpin transisi energi di kawasan Asia Tenggara. 

"Pertamina sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia berharap dapat ambil peran dalam transisi energi bersih di Kawasan Asia Tenggara. Hal ini sejalan dengan fokus Pertamina dalam pengembangan energi terbarukan," ujar Fadjar.

Editorial Team