PLN IP Tingkatkan Kualitas Air lewat Program Sosial di PLTS Danau Ranu

- PLN IP meluncurkan program Ranu Lestari 2025 untuk meningkatkan kualitas air di Danau Ranu, Pasuruan, Jawa Timur
- Solusi berbasis ekonomi sirkular dan konservasi komunitas berhasil memperbaiki kualitas air dan menghasilkan lebih dari Rp170 juta dari budidaya ikan ramah lingkungan dan pengelolaan sampah
- Program inovasi sosial diapresiasi pemerintah daerah karena mendukung program TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) dan memberikan dukungan gizi kepada anak-anak
Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Indonesia Power (PLN IP) meluncurkan program inovasi sosial bertajuk Ranu Lestari 2025 yang menyatukan konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pemulihan ekosistem Danau Ranu, Pasuruan, Jawa Timur.
Adapun salah satu program tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas air di kawasan danau yang menjadi area Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) milik PLN.
1. PLN IP menghadirkan solusi berbasis ekonomi sirkular

Direktur Utama PLN IP, Bernadus Sudarmanta menjelaskan, program tersebut dijalankan melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP).
Melalui program Ranu Lestari, PLN IP menghadirkan solusi berbasis ekonomi sirkular dan konservasi komunitas. Salah satu Inovasi yakni penuangan eco enzym.
“Gerakan penuangan lebih dari 10 ton eco enzym, ke danau dilakukan secara rutin untuk memperbaiki kualitas air,” ujar Bernadus dalam keterangan resminya, Sabtu, (13/9/2025).
Selain penuangan eco enzym, lebih dari 7 ton sampah buah dan non-organik berhasil dikelola melalui rumah kompos dan bank sampah.
"Program ini menjadi simbol transformasi energi yang tidak hanya mengalir melalui kabel, tetapi juga melalui nilai-nilai kehidupan yang tumbuh di tengah masyarakat,” ujarnya.
2. Kualitas air mengalami perbaikan

Ia menambahkan, dari kualitas air yang mengalami perbaikan dan didukung dengan pengelolaan sampah, dampak terhadap ekonomi masyarakat terasa nyata. Lebih dari Rp170 juta dihasilkan dari budidaya ikan ramah lingkungan dan pengelolaan sampah.
Bernadus menjelaskan, sebanyak 32 orang tergabung dalam Pokja Eco Enzym, dan 420 warga aktif dalam gerakan peduli sampah.
“Tiga kelompok nelayan kini memiliki keterampilan baru dalam budidaya ikan campursari dan pengelolaan pakan mandiri,” ujarnya.
3. Program inovasi sosial diapresiasi pemerintah daerah

Bernadus menuturkan, program inovasi sosial ini juga dihubungkan dengan program TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) di salah satu TPA Kab. Pasuruan bekerjasama dengan dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana (DP3AP2KB).
“Melalui program inovasi sosial ini, anak anak juga mendapat dukungan gizi dengan pemberian makanan dari hasil budidaya danau ranu seperti olahan ikan lempuk, ikan nila dan ikan patin,” ujarnya.
Menurut Bernadus program ini juga mendapat pengakuan dari pemerintah daerah. Karena inovasi pengelolaan sampah yang dilakukan PLN IP adalah yang pertama di wilayah tersebut, dan menjadi inspirasi bagi lahirnya inovasi-inovasi sosial lainnya.