Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_8418.jpeg
Kantor pusat Perum PERURI. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • PERURI meluncurkan produk izasah digital yang menawarkan keamanan bagi pemilik ijazah.

  • Sosialisasi mengenai ijazah digital akan dilakukan dengan perwakilan Kemendiktisaintek.

  • Ada beberapa perguruan tinggi yang pakai ijazah digital, yakni Universitas Andalas, Politeknik Negeri Bali, dan Institut Teknologi Bandung.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perum Peruri telah memiliki produk ijazah digital yang kini diadopsi beberapa perguruan tinggi dalam negeri. Ijazah digital Peruri bukan hanya sebatas inovasi administratif, tetapi merupakan langkah strategis membangun ekosistem pendidikan tinggi yang modern, terpercaya, dan kompetitif.

Dalam Sosialisasi Digitalisasi Dokumen Kelulusan yang digelar Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan Peruri disampaikan, kehadiran ijazah digital diharapkan mampu meningkatkan reputasi akademik perguruan tinggi, memperluas kerja sama internasional, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para lulusan di dunia kerja.

"Segala proses manual perlahan beralih ke digital. Kini, mahasiswa hingga perusahaan dapat dengan mudah memeriksa keaslian ijazah yang telah diamankan oleh Kementerian melalui digitalisasi," kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendiktisaintek, Beny Bandanadjaja dikutip Rabu, (24/9/2025).

1. Bisa cegah pemalsuan ijazah

Sosialisasi Digitalisasi Dokumen Kelulusan yang digelar Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan PERURI. (dok. PERURI)

Setiap ijazah yang diterbitkan Peruri dilengkapi nomor unik yang terintegrasi dalam PDDikti melalui sistem PISN (Penomoran Ijazah dan Sertifikat Profesi Nasional). Dengan demikian, data lulusan tervalidasi secara digital, dan proses verifikasi dapat dilakukan secara online kapan saja, tanpa perlu legalisir manual.

Direktur Digital Business Peruri, Farah Fitria Rahmayanti mengatakan keunggulan utama ijazah digital adalah jaminan keaslian, alias pencegahan pemalsuan ijazah.

“Jaminan keaslian itu yang memberikan rasa aman. Kita bisa melihat ke depannya bagaimana teknologi dapat mengubah dari analog menjadi digital, sekaligus memberikan dampak dan kemudahan nyata bagi masyarakat,” ujar Farah.

2. Keamanan pemilik ijazah digital lebih terjamin

Sosialisasi Digitalisasi Dokumen Kelulusan yang digelar Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan PERURI. (dok. PERURI)

Implementasi ijazah digital telah memiliki landasan hukum yang kuat melalui Permendikbud Ristek No. 50 Tahun 2024. Head of Enterprise Account and Channel Management Peruri, Shitta Marsella menturkankan, penggunaan dokumen digital memberi manfaat strategis bagi institusi maupun pemilik dokumen.

Proses penerbitan ijazah menjadi lebih cepat karena dapat dilakukan secara daring tanpa batasan waktu dan lokasi. Keaslian dokumen terjamin melalui QR code yang memudahkan perusahaan, instansi, dan perguruan tinggi dalam melakukan verifikasi.

Tingkat aksesibilitas pun meningkat, karena pemilik ijazah dapat mengakses dokumen kapan saja sekaligus meminimalkan risiko kehilangan maupun penyalahgunaan. Selain itu, tata kelola dokumen menjadi lebih efisien dengan sistem pengarsipan yang terstruktur, hemat biaya, dan berkelanjutan.

3. Tak perlu legalisir manual

Kantor pusat Perum PERURI. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Lebih lanjut, ijazah diterbitkan dengan nomor unik yang terintegrasi dalam PDDikti melalui sistem PISN (Penomoran Ijazah dan Sertifikat Profesi Nasional). Dengan demikian, data lulusan tervalidasi secara digital, dan proses verifikasi dapat dilakukan secara online kapan saja, tanpa perlu legalisir manual.

Kehadiran ijazah digital diharapkan mampu meningkatkan reputasi akademik perguruan tinggi, memperluas kerja sama internasional, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para lulusan di dunia kerja. Saat ini, ada sejumlah perguruan tinggi yang telah lebih dahulu mengimplementasikan ijazah digital, seperti Universitas Andalas, Politeknik Negeri Bali, dan Institut Teknologi Bandung.

Editorial Team