Pfizer Optimistis Raup Rp700 Triliun dari Obat COVID-19 pada 2022
Jakarta, IDN Times – Perusahaan pembuat vaksin COVID-19 Amerika Serikat (AS), Pfizer, melaporkan laba tahun 2021 yang memuaskan pada Selasa (8/2/2022).
Dalam kesempatan itu, Pfizer juga memproyeksikan bahwa pendapatan dari penjualan vaksin dan terapi COVID-19-nya akan melonjak tajam tahun ini.
Dikutip dari Channel News Asia, Pfizer memperkirakan akan meraup lebih dari 50 miliar dolar AS atau sekitar Rp700 triliun pada tahun 2022 dalam penjualan untuk vaksin dan terapi COVID-19.
1. Laba tahun 2021 naik tajam
Pada Selasa, Pfizer mengumumkan bahwa raksasa farmasi itu mencatatkan laba tahunan lebih dari dua kali lipat berkat penjualan vaksinnya yang kuat.
Pfizer melaporkan laba tahunan sebesar 22 miliar dolar AS, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2020. Sementara itu, pendapatan tahunannya naik hampir dua kali lipat menjadi 81,3 miliar dolar AS, di mana sebanyak 36,8 miliar dolar AS berasal dari vaksin COVID-19.
Perusahaan memproyeksikan pendapatannya pada 2022 antara 98 dolar AS sampai 102 miliar dolar AS.
2. Vaksin COVID-19 Pfizer
Vaksin COVID-19 Pfizer, yang dikembangkan bersama dengan perusahaan Jerman BioNTech, adalah yang pertama yang mendapat persetujuan untuk digunakan melawan virus mematikan itu.
Chief Executive Pfizer Albert Bourla mengatakan bahwa perusahaan saat ini sedang mengerjakan kandidat vaksin baru untuk varian COVID-19 Omicron.
“Serta pengobatan oral COVID-19 generasi baru yang potensial,” katanya.
3. Proyeksi penjualan dari vaksin COVID-19
Setahun lalu, Pfizer memproyeksikan bahwa mereka akan meraup 15 miliar dolar AS dari penjualan vaksin COVID-19 di 2021. Namun, perusahaan akhirnya menjual lebih dari dua kali jumlah itu setelah berulang kali menaikkan perkiraan.
Untuk tahun 2022, Pfizer mengharapkan pendapatan 32 miliar dolar AS dari vaksin COVID-19 dan pendapatan 22 miliar dolar AS dari obat antivirus Paxlovid.
Perusahaan mengharapkan untuk menghasilkan 120 juta terapi perawatan untuk Paxlovid, dengan enam juta pada kuartal pertama dan 30 juta pada paruh pertama tahun 2022.
