PLN-Masdar Kaji Potensi Peningkatan Kapasitas PLTS Cirata

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) dan subholding-nya PLN Nusantara Power (PLN NP) dan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar, menyepakati pengkajian potensi peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata.
Kesepakatan itu merupakan lanjutan kerja sama antara PLN NP dan Masdar setelah pembangunan PLTS Terapung Cirata. Selain itu, PLN dan Masdar juga melakukan penandatangan MoU untuk eksplorasi pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional.
Kesepakatan antara PLN-Masdar dan PLN NP-Masdar ditandatangani di sela-sela acara Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP28 di Dubai, UEA akhir pekan lalu.
1. Potensi maksimal PLTS Cirata 20 persen dari luas permukaan danau

Peluang peningkatan eksplorasi PLTS Cirata pun terbuka lebar. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa saat ini baru 4 perseb dari maksimal 20 persen luas permukaan danau yang dimanfaatkan.
"Kita butuh langkah-langkah, studi untuk penambahan kapasitas PLTS Terapung Cirata ini secara teknisnya seperti apa, juga dampaknya terhadap sistem kelistrikan karena produksi listrik dari EBT karakternya intermittent atau fluktuatif," kata Darmawan, dikutip Selasa (5/12/2023).
Darmawan pun menambahkan, ada tantangan yang mesti dipecahkan PLN dan Masdar, yakni tentang bagaimana menyeimbangkan fluktuasi EBT. Hal tersebut penting untuk menjaga sistem PLN agar tetap stabil seiring dengan banyaknya variabel EBT yang masuk.
"Kita akan merancang sistem kelistrikan yang stabil. Kita juga membangun smart grid dengan flexible generation, smart control center, dan smart distribution agar semua bisa tertangani dan proyek ini bisa jalan dengan baik," ujarnya.
2. Menguatkan kerja sama bilateral Indonesia dan UEA

Darmawan menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut akan menguatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan UEA. Darmawan pun berharap PLN bersama Masdar bisa melanjutkan kolaborasinya untuk peningkatan EBT di tingkat lokal dan global.
"Kita kolaborasi dalam rangka investasi program EBT bukan hanya di Indonesia, tetapi seantero dunia. Ini kolaborasi internasional dalam akselerasi transisi energi. Perubahan iklim ini masalah global, untuk itu dibutuhkan juga solusi secara global dalam bentuk kolaborasi," kata dia.
3. Kelanjutan kerja sama bilateral Indonesia-UEA

Sementara itu, Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Aldhaheri menyatakan, MoU antara PLN dan Masdar merupakan kelanjutan kerja sama bilateral antara UEA dan Indonesia.
Kerja sama bilateral itu khususnya untuk sektor penting seperti pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia dan eksplorasi pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional.
"Seperti kita ketahui bersama, ini merupakan kelanjutan dari hubungan baik antara UEA dan Indonesia. Penandatanganan MoU ini bukti pentingnya sektor EBT untuk kita," ucap Aldhaheri.