PLN Ungkap 3 Daerah Aceh dengan Pemulihan Listrik Terendah

- Evakuasi material masih andalkan udara, PLN mengevakuasi tiang listrik ke Aceh Tengah dan Bener Meriah dengan pesawat Hercules dan sarana udara lainnya.
- Pemulihan jaringan tak sejalan dengan kondisi rumah warga, pemulihan sistem kelistrikan dapat berjalan lebih cepat apabila jalur evakuasi material tidak terputus.
- Prabowo akui pemulihan tak secepat yang diharapkan, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pemulihan listrik di wilayah terdampak bencana di Sumatra belum dapat berlangsung secepat yang diharapkan.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan masih ada tiga daerah di Aceh dengan tingkat pemulihan kelistrikan terendah pascabencana banjir bandang dan longsor. Ketiga daerah tersebut, yakni Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.
Darmawan menjelaskan, pemulihan listrik di Aceh Tengah baru mencapai 70,8 persen desa yang menyala, sementara sisanya masih padam. Di Bener Meriah, dari total 194 desa, sebanyak 83,6 persen telah menyala dan masih terdapat 38 desa yang belum teraliri listrik.
"Kemudian Gayo Lues dari 95 desa, 41 desa masih padam, 69,9 persen desa sudah menyala. Jadi ada 3 daerah tersebut," kata Darmawan dalam rapat koordinasi satgas pemulihan pascabencana di Aceh, Selasa (30/12/2025).
1. Evakuasi material masih andalkan udara

Darmawan menyampaikan, pemulihan kelistrikan di Aceh Tengah dan Bener Meriah hingga saat ini masih bergantung pada evakuasi material melalui jalur udara. Menurutnya, PLN masih mengevakuasi sekitar 510 tiang listrik ke dua wilayah tersebut dengan menggunakan pesawat Hercules dan sarana udara lainnya.
Sementara itu, untuk Gayo Lues, akses darat mulai terbuka melalui jalur Langsa–Kota Cane hingga Blangkejeren. Dengan terbukanya jalur tersebut, PLN mulai mengirimkan 210 tiang listrik ke wilayah tersebut untuk mempercepat pemulihan jaringan.
Meski demikian, Darmawan menyebut tingkat penyalaan listrik di Aceh Tengah dan Bener Meriah masih berada di kisaran 70 hingga 80 persen karena menunggu kelancaran evakuasi material lewat udara.
"Sisanya dalam proses menunggu juga evakuasi material kami menggunakan akses udara," ujar dia.
2. Pemulihan jaringan tak sejalan dengan kondisi rumah warga

Darmawan menegaskan, pemulihan sistem kelistrikan dapat berjalan lebih cepat apabila jalur evakuasi material tidak terputus. Namun, kondisi tersebut tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah rumah pelanggan yang rusak akibat bencana.
Dia menjelaskan, di sejumlah daerah seperti Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bireuen, dan Aceh Timur, pemulihan jaringan listrik berjalan relatif cepat. Namun, di wilayah-wilayah tersebut banyak rumah pelanggan yang mengalami kerusakan berat dan masih tertimbun lumpur.
"Rumah pelanggan dari PLN itu banyak sekali terjadi kerusakan dan masih tertimbun lumpur, sehingga penyalaan dari rumah ke rumah masih membutuhkan waktu lagi," paparnya.
3. Prabowo akui pemulihan tak secepat yang diharapkan

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, pemulihan listrik di wilayah terdampak bencana di Sumatra, termasuk Aceh belum dapat berlangsung secepat yang diharapkan. Menurut dia, kondisi fisik di lapangan serta faktor alam masih menjadi kendala utama, mulai dari menara listrik yang rusak berat hingga akses kabel yang terhambat karena sebagian wilayah masih tergenang banjir.
"Ya pasti masalah listrik ya ada tidak secepat yang kita harapkan karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih kita harus atasi ya," kata Prabowo dalam keterangan pers usai meninjau warga terdampak banjir, Medan, Sabtu (13/12/2025).

















