PNM Targetkan Raih 11 Juta Nasabah pada Akhir 2021
Jakarta, IDN Times - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan bisa mencapai 11 juta nasabah jelang akhir 2021. Target tersebut cukup realistis mengingat saat ini nasabah PNM sudah mencapai 10 juta lebih.
Sampai saat ini, PNM telah melakukan pemberdayaan sekaligus pembiayaan kepada 10,8 juta nasabah pra-sejahtera.
"Kami meyakini angka ini bakal terus bertambah dan bisa mencapai 11 juta nasabah sampai akhir 2021," kata Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM, Sunar Basuki, kepada awak media di Jakarta, Kamis (16/12/2021).
1. PNM jadi perusahaan pembiayaan kelompok terbesar dunia
Capaian tersebut diyakini Sunar bisa menjadi rekor baru bagi PNM, terlebih saat ini PNM telah menanggalkan status perseroannya setelah bergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Pegadaian dan BRI.
Selain menjadi rekor, jumlah nasabah tersebut bisa membawa PNM menjadi perusahaan pembiayaan kelompok terbesar di dunia.
"Hal ini tentu akan menjadi momen di mana PNM mengukuhkan menjadi perusahaan pembiayaan berbasis kelompok terbesar bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia," kata Sunar.
2. Target perolehan nasabah PNM pada 2022
Meski begitu, Sunar mengaku PNM tetap menargetkan tambahan nasabah atau pelaku usaha pra-sejahtera pada 2022 mendatang.
Sunar optimistis bisa meraih target tersebut lantaran didukung Pegadaian dan BRI dalam ekosistem Ultra Mikro. PNM sendiri menargetkan 14 juta nasabah pada tahun depan.
"Untuk target tahun depan kami menyesuaikan dengan keinginan stakeholder yang ingin pada 2024 mencapai 20 juta nasabah. Jadi, kami bisa targetkan sekitar 14 juta nasabah pada 2022," ucap dia.
3. Proyeksi penyaluran pembiayaan oleh PNM tahun depan
Selain menargetkan pertambahan nasabah, Sunar pun mengungkapkan adanya target penyaluran pembiayaan pada 2022 nanti. PNM, kata dia, memproyeksikan penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp55 triliun tahun depan.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan hingga akhir 2021 diharapkan bisa menyentuh Rp47 triliun yang diberikan untuk program Mekaar dan Ulamm.
Adapun rinciannya sebesar Rp44 triliun untuk program Mekaar dan Rp3 triliun untuk program Ulamm.
