PNRE Pasang PLTS, Nelayan Karawang Hemat BBM 20 Ribu Liter
- Menghemat BBM 20 ribu liter per tahunPemanfaatan PLTS di kapal nelayan mampu menghemat 1-2 liter BBM per malam, atau sekitar 20 ribu liter per tahun. Juga menekan emisi karbon sekitar 45 ton CO2 per tahun.
- Nelayan diberikan pelatihan perawatan PLTSPertamina NRE memberikan pelatihan perawatan PLTS kepada para nelayan agar sistemnya bisa digunakan dalam jangka panjang. Pendampingan akan tetap dilakukan secara berkala.
- Serupa dengan program 100 gigawatt PLTSPertamina NRE berencana mengembangkan inisiatif serupa dalam skala lebih besar melalui kerja sama dengan program pemerintah menuju target 100 gigawatt energ
Karawang, IDN Times - Sebanyak 46 kapal nelayan kecil di Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, kini menggunakan lampu tenaga surya berkapasitas 150 watt. Sebelumnya, para nelayan hanya mengandalkan senter sebagai penerangan saat melaut di malam hari.
CEO Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis mengatakan jumlah kapal yang terpasang lampu surya masih terbatas dan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Menurutnya, sebagian kapal berukuran besar membutuhkan lebih banyak lampu karena dua lampu dinilai belum cukup. Dia menyebut perusahaan akan menambah jumlah perangkat sesuai kebutuhan nelayan.
"Ini kami yang saat ini kalau berbicara masalah lampu tadi baru 46. Tapi nanti bisa kita lihat dengan kebutuhan yang ada. Tadi pun kita berdiskusi dengan nelayan kelihatannya ada sedikit yang harus ditambah," kata John Anis saat ditemui di lokasi, Selasa (4/11/2025).
1. Menghemat BBM 20 ribu liter per tahun
Pemanfaatan PLTS di kapal nelayan disebut mampu menghemat 1 hingga 2 liter BBM per malam, atau sekitar 20 ribu liter per tahun jika dibandingkan dengan penggunaan BBM untuk penerangan. Penggunaan energi surya tersebut juga berkontribusi menekan emisi karbon sekitar 45 ton CO2 per tahun, setara dengan penanaman lebih dari 2.000 pohon.
John menjelaskan, lampu tenaga surya dinilai cocok untuk aktivitas melaut nelayan yang berlangsung selama beberapa hari. Perangkat tersebut dapat diisi daya pada siang hari dan otomatis menyala di malam hari.
"Ada penyimpanan dan kalaupun sudah habis malamnya, siangnya kan di luar pada saat siang hari matahari terik dia sudah terisi kembali. Jadi pas sekali untuk mereka," sebutnya.
2. Nelayan diberikan pelatihan perawatan PLTS
Selain pemasangan perangkat, Pertamina NRE juga memberikan pelatihan perawatan PLTS kepada para nelayan agar sistemnya bisa digunakan dalam jangka panjang.
John mengatakan pendampingan akan tetap dilakukan secara berkala untuk memastikan perangkat berfungsi dengan baik. Jika ditemukan kendala, tim akan membantu melakukan perbaikan.
"Kita dampingi dan kita edukasi. Tapi gak bisa dilepas 100 persen. Itu udah pasti lah. Meskipun mereka udah bisa jalan sendiri. From time to time kita harus datang. Kita lihat lagi. Oh kalau ada kurang kita perbaiki. Pasti gitu harus," jelasnya.
3. Serupa dengan program 100 gigawatt PLTS
Pertamina NRE juga berencana mengembangkan inisiatif serupa dalam skala lebih besar melalui kerja sama dengan program pemerintah menuju target 100 gigawatt energi bersih. Program itu ditujukan untuk sekitar 80 desa dengan pola pengembangan berbasis koperasi.
"Kita akan membantu program yang 100 gigawat pemerintah. Yang harapannya di 80 desa dengan koperasi merah putih itu sejalan kurang lebih nih. Hampir mirip seperti ini tapi mungkin skalanya lebih besar," tambahnya.
