Power Commerce Asia Raih Pendanaan untuk Genjot Digitalisasi di RI

Jakarta, IDN Times - Perusahaan solusi teknologi serta pioneer e-commerce omni-channel and supply chain management, Power Commerce Asia mengumumkan perolehan suntikan pendanaan dari dua perusahaan. Suntikan dana tersebut didapat dari dua perusahaan, yakni PT Interport Mandiri Utama yang merupakan perusahaan subsidiary dari PT Indika Energy Tbk. serta PT SAP Express Tbk.
“Kami berterima kasih kepada PT SAP Express Tbk. dan PT Interport Mandiri Utama atas dukungan dan kepercayaan kepada Power Commerce Asia atas pendanaan ini,” kata Founder sekaligus CEO Power Commerce Asia, Hadi Kuncoro dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2022).
Sayangnya Hadi tidak mengungkapkan berapa nilai investasi yang diterima oleh Power Commerce Asia.
1. Pendanaan untuk transformasi bisnis ke digital

Hadi mengatakan pendanaan tersebut akan digunakan untuk tiga tujuan. Pertama, menghadirkan solusi bagi industri dalam melakukan transformasi dari bisnis konvensional menjadi perusahaan berbasis platform digital.
Kedua, memperkuat kemampuan digital talent atau SDM dan mengoptimalkan infrastruktur logistik dan platform teknologi agar perusahaan-perusahaan dapat memastikan adaptasi perkembangan digital inovasi kedepan.
Ketiga, momentum ini juga dimanfaatkan Power Commerce Asia untuk menghadirkan perubahan dari tata kelola brand, corporate value, inovasi teknologi baru dan kolaborasi sinergi dengan strategic partner.
2. Perkembangan e-commerce lebih cepat untuk bantu masyarakat

Perkembangan industri e-commerce saat ini tumbuh lebih cepat dari prediksi banyak pihak. Menurut Vice President Director of Interport Mandiri Utama, Yukki Nugrahawan Hanafi, masyarakat mulai merasakan manfaat dan efisiensi yang ditawarkan industri e-commerce sehingga mendorong pertumbuhan konsumen yang luar biasa dari sisi seller, konsumen, dan industrinya sendiri.
“Power Commerce Asia hadir dengan konsep e-commerce omni-channel and supply chain management yang kami percayai akan menjadi jawaban atas permasalahan yang kerap dihadapi pelaku industri e-commerce, khususnya logistik. Karena itu, kami tak ragu untuk menjadi bagian dari perjalanan Power Commerce Asia”, katanya memaparkan.
3. Kinerja mulus Power Commerce Asia di 2021
.jpg)
Hadi mengatakan, dalam kurun waktu tiga tahun, Power Commerce Asia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga mencapai 132 kali. Dimulai dengan fase start-up, smart-up company dan kini telah masuk ke tahap scale-up company.
Selain itu, Power Commerce Asia mencatat pencapaian jumlah transaksi yang bertumbuh 28 kali, jumlah rata-rata transaksi bulanan bertumbuh 28, jumlah pembeli bertumbuh 26 kali, jumlah produk terjual bertumbuh 24 kali, pertumbuhan Net Revenue (NMV) sebanyak 22 kali, dan rata-rata penjualan bulanan bertumbuh 12 kali.
“Hal ini seiring pertumbuhan kebutuhan man power yang meningkat hingga 4 kali,” kata Hadi.