Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Produk Farmasi dan Kosmetik RI Diekspor ke Puluhan Negara Asia-Amerika
ilustrasi kosmetik (pexels.com/Anderson Guerra)

Intinya sih...

  • Produk kosmetik dan perawatan diri diekspor ke berbagai negara

  • Pabrik-pabrik berskala global mendukung ekspor produk farmasi dan kosmetik

  • Produk herbal Indonesia diminati pasar global, termasuk minyak atsiri sebagai bahan baku kosmetik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Produk farmasi dan kosmetik Indonesia telah menembus pasar ekspor ke Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Oseania. Pencapaian ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat global terhadap standar, kualitas, dan inovasi produk farmasi dan kosmetik Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier menekankan keberhasilan sektor industri farmasi dan kosmetik nasional, terutama dari sisi pencapaian ekspor.

"Keberhasilan ekspor ini adalah validasi atas standar kualitas tinggi dan inovasi yang diterapkan oleh industri farmasi dan kosmetik Indonesia. Kami melihat permintaan yang terus meningkat untuk produk-produk yang menggabungkan bahan alami berkualitas dengan teknologi modern," ujar Taufiek dalam keterangan resminya, Sabtu (15/11/2025).

Menurutnya, kemampuan menembus pasar yang beragam ini membuktikan produk Indonesia memiliki daya saing global. Adapun produk yang diekspor, mencakup berbagai kategori, mulai dari produk perawatan diri, kosmetik, obat-obatan, suplemen kesehatan, hingga bahan baku seperti minyak atsiri.

1. Ekspor produk kosmetik dan perawatan diri

ilustrasi sabun pepaya (unsplash.com/Luis González Sosa)

Taufiek menjelaskan, di sektor industri kosmetik dan perawatan diri, perusahaan Indonesia berhasil menembus pasar dengan produk-produk inovatif. Misalnya, PT Prioritas Jaya Indonesia, yang mengekspor varian sabun pepaya dengan merek Jinzu dan Thai ke Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Nigeria, dan Kepulauan Pasifik.

"Selain itu, varian parfum dengan merek Honor dan Vlagio juga telah diekspor ke Malaysia dan Filipina," ujarnya.

Sementara PT Malidas Sterilindo yang mengekspor sabun mandi dan sampo dengan merek d’orzu ke Malaysia. PT Gemma Natura Lestari juga menorehkan prestasi serupa dengan mengekspor produk merek Shumi ke Jepang dan merek Secrets ke Nigeria.

2. Didukung pabrik berskala global

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Taufiek Bawazier (berkacamata) (Dok Kemenperin)

Kekuatan manufaktur Indonesia didukung oleh pabrik-pabrik berskala global. PT Yasulor Indonesia (L’Oréal) merupakan pabrik L’Oréal grup terbesar di dunia, mendedikasikan 60 persen kapasitas produksinya untuk pasar ekspor.

Produk L'Oreal menjangkau hampir 20 negara, termasuk negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN), Uni Emirat Arab (UEA), Pakistan, Australia, Korea, dan Afrika Selatan. Begitu juga dengan Unilever Indonesia telah mengekspor beragam produknya ke 22 negara di dunia.

3. Ekspor produk farmasi

Ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Haberdoedas)

Sementara di sektor industri farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk telah mengekspor produk andalannya ke Filipina, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab. PT Indofarma Tbk juga mengekspor enam produk obat ke Afghanistan, tiga produk obat ke Singapura, dan dua produk obat ke Kamboja.

PT Phapros telah mengekspor berbagai jenis produk obat dan suplemen kesehatan ke Timor Leste, Peru, dan Kamboja. Sedangkan Dexa Group menunjukkan jangkauan ekspor yang sangat luas, mencakup negara-negara di Asia Tenggara (Filipina, Myanmar), Eropa (Inggris, Belanda, Polandia), Amerika (AS, Kanada), dan Afrika (Nigeria).

"PT Konimex juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, China, Jepang, Arab Saudi, dan Kanada," ujar Taufiek.

3. Praduk herbal diminati pasar global

ilustrasi minyak atsiri (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Taufiek menuturkan, produk herbal Indonesia juga diminati pasar global. Misalnya, PT Setia Kawan Abadi yang mengekspor produk Golden Koffie dan Go-Slim ke Nigeria, serta produk Pinoy Jamu Booster dan Integra ke Filipina.

Selain itu, PT Sinkona Indonesia Lestari mengekspor berbagai jenis minyak atsiri yang selama ini digunakan sebagai bahan baku kosmetik, seperti minyak nilam, minyak sereh wangi, dan minyak pala, ke berbagai negara.

Editorial Team