Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Produksi Emas Freeport Anjlok, Target Kembali Normal pada 2027

Peresmian smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin 23 September 2024. (Dok. PTFI)
Peresmian smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin 23 September 2024. (Dok. PTFI)
Intinya sih...
  • Produksi emas Freeport tahun depan diprediksi turun 30 persen akibat insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Timika, Papua Tengah.
  • Kapasitas produksi belum maksimal karena PTFI baru memulai produksi emas batangan dan fasilitas pemurnian belum beroperasi pada kapasitas penuh.
  • Target produksi emas kembali normal pada 2027 setelah fasilitas pemurnian mencapai kapasitas penuh dan insiden yang terjadi sebelumnya teratasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Jenpino Ngabdi mengungkapkan, target produksi normal emas batangan perusahaan berada di kisaran 50 hingga 60 ton per tahun.

Namun, Jenpino memperkirakan produksi emas PTFI tahun ini hanya akan mencapai maksimal 15 ton. Mayoritas hasil produksi tersebut sebagian disalurkan kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

"Untuk produksi, saya pikir normal production kita itu setahun sekitar 50-60 ton ya. Untuk tahun ini mungkin kita maksimum 15 ton. Sebagian besar juga kita suplai ke Antam," kata dia di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

1. Produksi tahun depan diprediksi turun 30 persen

Peresmian smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin 23 September 2024. (Dok.PTFI)
Peresmian smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin 23 September 2024. (Dok.PTFI)

Jenpino menjelaskan, pasokan atau produksi emas PTFI pada tahun depan kemungkinan belum akan kembali normal alias mengalami penurunan sekitar 30 persen dari semestinya 50-60 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Timika, Papua Tengah yang menewaskan tujuh orang pekerja.

"Untuk tahun depan kemungkinan suplai atau produksi kita ya berkurang 30 persen dari kondisi normalnya ya karena mungkin kita ketahui ada insiden," paparnya.

2. Kapasitas produksi belum maksimal

Peresmian smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin 23 September 2024. (Dol. PTFI)
Peresmian smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin 23 September 2024. (Dol. PTFI)

Dia juga menjelaskan rendahnya realisasi produksi tahun ini terjadi karena PTFI baru memulai produksi emas batangan, sehingga fasilitas pemurnian belum beroperasi pada kapasitas penuh (full capacity).

"Kalau kebetulan tahun ini kan kita baru mulai ya untuk produksi emasnya. Jadi kita belum full capacity," kata Jenpino.

3. Produksi ditarget kembali normal pada 2027

Peresmian smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin 23 September 2024. (IDN Times/Uni Lubis)
Peresmian smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin 23 September 2024. (IDN Times/Uni Lubis)

Menurut Jenpino, produksi emas saat ini belum dapat mencapai level optimal. Hal tersebut merupakan dampak gabungan dari belum tercapainya kapasitas penuh fasilitas pemurnian, serta adanya insiden yang terjadi sebelumnya.

"Jadi mungkin kita kembali normal supply 50-60 ton di tahun 2027," ucapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

9 Mata Uang Eropa Terkuat yang Digunakan di Banyak Negara

12 Nov 2025, 20:00 WIBBusiness