Produksi Emas Freeport Anjlok, Target Kembali Normal pada 2027

- Produksi emas Freeport tahun depan diprediksi turun 30 persen akibat insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Timika, Papua Tengah.
- Kapasitas produksi belum maksimal karena PTFI baru memulai produksi emas batangan dan fasilitas pemurnian belum beroperasi pada kapasitas penuh.
- Target produksi emas kembali normal pada 2027 setelah fasilitas pemurnian mencapai kapasitas penuh dan insiden yang terjadi sebelumnya teratasi.
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Jenpino Ngabdi mengungkapkan, target produksi normal emas batangan perusahaan berada di kisaran 50 hingga 60 ton per tahun.
Namun, Jenpino memperkirakan produksi emas PTFI tahun ini hanya akan mencapai maksimal 15 ton. Mayoritas hasil produksi tersebut sebagian disalurkan kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
"Untuk produksi, saya pikir normal production kita itu setahun sekitar 50-60 ton ya. Untuk tahun ini mungkin kita maksimum 15 ton. Sebagian besar juga kita suplai ke Antam," kata dia di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
1. Produksi tahun depan diprediksi turun 30 persen

Jenpino menjelaskan, pasokan atau produksi emas PTFI pada tahun depan kemungkinan belum akan kembali normal alias mengalami penurunan sekitar 30 persen dari semestinya 50-60 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Timika, Papua Tengah yang menewaskan tujuh orang pekerja.
"Untuk tahun depan kemungkinan suplai atau produksi kita ya berkurang 30 persen dari kondisi normalnya ya karena mungkin kita ketahui ada insiden," paparnya.
2. Kapasitas produksi belum maksimal

Dia juga menjelaskan rendahnya realisasi produksi tahun ini terjadi karena PTFI baru memulai produksi emas batangan, sehingga fasilitas pemurnian belum beroperasi pada kapasitas penuh (full capacity).
"Kalau kebetulan tahun ini kan kita baru mulai ya untuk produksi emasnya. Jadi kita belum full capacity," kata Jenpino.
3. Produksi ditarget kembali normal pada 2027

Menurut Jenpino, produksi emas saat ini belum dapat mencapai level optimal. Hal tersebut merupakan dampak gabungan dari belum tercapainya kapasitas penuh fasilitas pemurnian, serta adanya insiden yang terjadi sebelumnya.
"Jadi mungkin kita kembali normal supply 50-60 ton di tahun 2027," ucapnya.
















