Profil KPI Perusahaan yang Ikut ke AS buat Nego Tarif Trump

- KPI adalah subholding refining & petrochemical PT Pertamina (Persero) yang baru berusia 7 tahun.
- KPI memiliki dua anak usaha, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) serta PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB).
- KPI meneken tiga komitmen kerja sama dengan AS, termasuk MoU dengan ExxonMobil, KDT Global Resource, dan Chevron.
Jakarta, IDN Times - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menjadi salah satu perusahaan yang digaet pemerintah dalam melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) berkaitan dengan tarif impor resiprokal 32 persen.
Ada tujuh komitmen kerja sama yang diteken Indonesia dengan AS demi mendapatkan keringanan dari pengenaan tarif resiprokal. Dari tujuh komitmen itu, tiga di antaranya diteken KPI. Berikut profil KPI.
1. Baru berusia 7 tahun

KPI adalah subholding refining & petrochemical PT Pertamina (Persero). KPI didirikan pada 13 November 2017, alias baru berusia 7 tahun lebih.
KPI mengembangkan investasi dan menjalankan bisnis Pertamina terkait pengolahan minyak bumi serta bahan lainnya menjadi produk-produk bahan bakar, pelumasan, petrokimia dan farmasi yang bernilai tinggi, serta pengembangan bisnis pengolahan dan petrokimia dalam rangka memenuhi kebutuhan produk olahan dan petrokimia sesuai perkembangan pasar.
2. Punya dua anak usaha

Dikutip dari situs resmi KPI, perusahaan mendirikan anak usaha pertama pada 28 November 2017, yakni PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP).
Anak usaha KPI itu didirikan untuk mengelola pembangunan proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban yang merupakan proyek kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dan Rosneft Oil Company.
Lalu, pada 7 Mei 2019, lahirlah anak perusahaan kedua KPI, yakni PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB). Perusahaan itu didirikan untuk mengelola pembangunan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan dan dipersiapkan untuk menjadi perusahaan patungan bekerja sama dengan mitra.
Pada Juni 2020, KPI mulai mengembangkan bisnis pengolahan dan petrokimia serta mengelola kilang-kilang pengolahan dan petrokimia yang sebelumnya dikelola oleh PT Pertamina (Persero) yaitu Refinery Unit II Dumai, Refinery Unit III Plaju, Refinery Unit IV Cilacap, Refinery Unit V Balikpapan, Refinery Unit VI Balongan dan Refinery Unit VII Sorong.
3. Rincian kerja sama yang diteken KPI dengan AS

Adapun tiga komitmen kerja sama yang diteken KPI dengan AS, sebagai berikut:
MoU antara PT Kilang Pertamina Internasional dan ExxonMobil.
MoU antara PT Kilang Pertamina Internasional dan KDT Global Resource.
MoU antara PT Kilang Pertamina Internasional dan Chevron
Sementara itu, empat komitmen lainnya diteken oleh perusahaan swasta Indonesia, sebagai berikut:
MoU antara produsen gandum Indonesia dan US Wheat Associates.
MoU antara Sorini Agro Asia Corporindo dan Cargill terkait pembelian jagung.
Penyerahan surat dari Cotton Council International kepada Asosiasi Pertekstilan Indonesia.
MoU antara FKS Group dan Zen-Noh Grain Corp untuk pembelian kedelai dan bungkil kedelai.