Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga tidak akan berhenti di 2024. Artinya, program tersebut akan berlanjut.
"Keadilan energi ini sangat besar manfaatnya, dan kita tidak akan berhenti di 2024 atau target yang sudah ada, namun pemerintah bersama seluruh instansi terkait akan mencari wilayah yang memerlukan BBM terjangkau," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/11/2023).
Dia menjelaskan, kebijakan BBM satu harga bertujuan menetapkan harga BBM yang sama di seluruh wilayah. Dengan kata lain, pemerintah ingin menyeragamkan harga BBM di seluruh Indonesia.
Hal itu akan mengurangi disparitas harga BBM antardaerah dan mendukung kesetaraan ekonomi di berbagai wilayah. Sebab, menurutnya keadilan energi memberikan manfaat yang sangat besar.
"Ini adalah upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat dan meminta Pertamina dengan meng-cover atau menanggung biaya pendistribusiannya," ujarnya.
Dijelaskan Arifin, BBM satu harga menyasar daerah tertinggal terdepan dan terluar (3T) di wilayah Indonesia.
Program tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses energi dengan harga yang sama seperti di daerah lain.
"Masyarakat juga pertama tidak sulit mendapatkan BBM ya. Kemudian juga bisa mengurangi potensi-potensi kebocoran ya karena kalau yang bocor biasanya harganya mahal. Jadi dengan mudahnya masyarakat mendapatkan BBM yang sesuai dengan harga standar," kata Arifin.
Program BBM satu harga sudah berjalan sejak 2017. Sejauh ini sudah terbangun sebanyak 503 penyalur dengan total BBM yang sudah disalurkan sebanyak 1,2 juta kiloliter.
"Dan di tahun 2023 sendiri hingga bulan Oktober kemarin itu kita sudah menyalurkan 449 atau hampir 450 ribu KL kepada SPBU BBM Satu Harga yang telah selesai dibangun di tahun 2023," ujar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.