Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)
Bobby mengatakan, akan dilakukan perputaran atau spin off operasional bisnis PT Len selaku induk holding.
"Pada fase 2022-2023, spin off operasional bisnis induk holding akan dilakukan secara bertahap. Operasional bisnis di PT Len Industri, baik yang nonpertahanan maupun pertahanan akan diturunkan kepada entitas anak perusahaannya," tutur Bobby.
Bobby mengatakan holding akan meminimalisir terjadinya tumpang tindih produk antar anggota Defend ID. PT Len sebagai induk holding berperan mewujudkan interoperability atau mengintegrasikan elektronik 3 matra TNI baik darat, laut, maupun udara. Len, PTDI, PAL, Pindad, dan Dahana akan memiliki fokus bisnis dan program prioritasnya masing-masing setelah holding berjalan.
Len fokus pada platform dan Maintenance Repair and Overhaul (MRO) yang menjadi
penentu superioritas alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan terintegrasinya berbagai sistem pertahanan nasional (Network Centric Warfare) dengan radar pertahanan, penginderaan bawah air dan satelit militer sebagai program prioritasnya.
PTDI fokus pada pengembangan platform matra udara dan MRO dengan pesawat
tempur, rudal, dan drone sebagai program prioritasnya. PAL Indonesia fokus pada
pengembangan platform matra laut dan MRO dengan kapal selam sebagai program
prioritasnya.
Pindad fokus pada pengembangan platform matra darat dan MRO serta penyediaan
senjata dan munisi dengan medium tank dan roket sebagai program prioritasnya.
Dahana fokus pada pengembangan produk energetic materials atau bahan peledak
untuk seluruh matra dengan propelan sebagai program prioritasnya.