Sri Mulyani Tagih Janji Holding Ultra Mikro ke Bos BRI
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menagih janji kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI perihal Holding Ultra Mikro (UMi).
Janji itu ditagih Sri Mulyani mengingat saat ini Holding UMi telah berhasil dibentuk oleh BRI, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Pegadaian.
"Saya mau menagih (janji) bagian holding. Pertama janjinya 2020 ke 2025 karena holding-nya sudah jadi, tadi disebutkan jumlah nasabah harus naik dua kali lipat dari 2020 ke 2025. Jadi kalau Pak Menko (Airlangga) bilangnya 45 (juta), Pak Narso (Dirut BRI) bilangnya 40, kalau saya bilangnya dua kali lipat, doesn't matter saya angkanya," tutur Sri Mulyani, dalam BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2/2022).
1. Sri Mulyani juga mau penyaluran kredit meningkat

Selain dari sisi nasabah, Sri Mulyani juga menagih janji BRI untuk bisa meningkatkan penyaluran kredit UMKM melalui Holding UMi.
Peningkatan penyaluran kredit pun diyakini Sri Mulyani tidak sulit, mengingat saat ini ekonomi mulai pulih dan banyak pelaku UMKM yang membutuhkan pendanaan.
"Loan-nya juga hampir dua kali lipat, tadinya Rp126 triliun di tahun 2020. Kalau ekonomi mulai baik pasti banyak UMKM yang butuh pendanaan, jadi nggak ada alasan Pak Narso, pasti bisa capai dua kali lipat," papar Sri Mulyani.
2. Profit juga harus meningkat

Bendahara Negara tersebut juga mengingatkan kepada Holding UMi untuk bisa meningkatkan profitnya. Terkait angkanya, Sri Mulyani enggan menyebutkan karena dianggapnya sudah mampu didapatkan dengan baik.
Namun, Sri Mulyani meyakini profit tersebut masih bisa diperoleh lebih baik lagi ke depannya.
"Profit before tax-nya juga dua kali lipat. Aku nggak mau menyebutkan angkanya, soalnya sudah nggak relevan, soalnya sudah tinggi angkanya di situ. Kita tagih dua kali lipatnya aja ya Pak Menko," ujar dia.
3. Sri Mulyani minta cost of fund turun
Selain tiga hal tersebut, Sri Mulyani juga menagih janji BRI untuk bisa menurunkan cost of fund-nya melalui Holding UMi.
Cost of fund sendiri merupakan biaya yang harus dibayarkan suatu lembaga keuangan atau bank atas penggunaan uang yang sumbernya dari pihak lain, seperti nasabah dan atau bank.
"Cost of fund-nya turun karena PNM sama Pegadaian selama ini yang pinjam lebih tinggi sekarang bisa menggunakan BRI sebagai vehicle-nya. Nanti saya akan tagih dan lihat," kata Sri Mulyani.