Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rahasia Sukses Meksiko Kuasai Ekspor Mangga Dunia, Indonesia Kapan?

Ilustrasi buah mangga (pexels.com/Wil Carranza)
Ilustrasi buah mangga (pexels.com/Wil Carranza)
Intinya sih...
  • Meksiko memiliki lokasi geografis strategis dekat dengan pasar utama, Amerika Serikat, sehingga biaya logistik lebih rendah dan mangga tetap segar saat tiba di konsumen.
  • Iklim tropis dan subtropis di Meksiko sangat cocok untuk budidaya mangga, dengan musim panen yang pas dengan kebutuhan global.
  • Meksiko menggunakan teknologi pertanian modern, seperti sistem irigasi tetes dan teknik pengendalian hama ramah lingkungan, untuk menjaga kualitas buah dan hasil panen yang stabil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau ngomongin buah tropis, mangga pasti selalu masuk daftar favorit banyak orang. Rasanya manis, segar, dan bisa diolah jadi berbagai hidangan dari jus sampai salad buah.

Menariknya, meski India dikenal sebagai produsen mangga terbesar di dunia, ternyata bukan mereka yang jadi jawara ekspor, lho. Justru Meksiko yang berhasil duduk di posisi puncak sebagai eksportir mangga nomor satu dunia.

Data mencatat, Meksiko mampu mengekspor lebih dari 450 ribu ton mangga pada tahun 2023 dengan nilai sekitar 575 juta dolar AS. Angka ini jelas bikin iri negara tropis lain, termasuk Indonesia, yang sebenarnya juga punya potensi besar.

Jadi, apa sih rahasia sukses Meksiko bisa mendominasi pasar ekspor mangga dunia? Yuk, simak poin-poin penting berikut ini.

1. Lokasi geografis yang strategis

ilustrasi pohon mangga (pexels.com/Alex Hill)
ilustrasi pohon mangga (pexels.com/Alex Hill)

Meksiko punya keuntungan besar karena letaknya berdekatan dengan Amerika Serikat, pasar utama ekspor mangganya. Sekitar 80 persen mangga dari Meksiko dikirim ke negara tetangga ini. Jarak yang dekat membuat biaya logistik jadi lebih rendah dan waktu pengiriman lebih singkat.

Kondisi ini bikin mangga tetap segar saat tiba di konsumen, bahkan tanpa harus menambah biaya besar untuk teknologi penyimpanan ekstra. Buat negara produsen lain, jarak yang jauh dari pasar utama sering jadi tantangan. Nah, Meksiko berhasil memanfaatkan faktor geografis ini jadi senjata utama mereka.

2. Iklim yang cocok untuk budidaya mangga

ilustrasi buah mangga (pexels.com/Wil Carranza)
ilustrasi buah mangga (pexels.com/Wil Carranza)

Daerah seperti Sinaloa, Chiapas, dan Nayarit di Meksiko punya iklim tropis dan subtropis yang sangat ideal untuk mangga. Tanah subur dan cuaca hangat sepanjang tahun memungkinkan buah tumbuh dalam kualitas terbaik.

Selain itu, Meksiko juga punya musim panen yang pas banget dengan kebutuhan global. Musim panen mangga di sana berlangsung dari Maret hingga September.

Waktu ini mengisi kekosongan pasokan dari negara lain yang sedang off-season. Strategi ini bikin mangga Meksiko selalu punya “panggung utama” di pasar internasional.

3. Teknologi pertanian yang modern

ilustrasi pohon mangga (freepik.com/freepik)
ilustrasi pohon mangga (freepik.com/freepik)

Meksiko gak cuma mengandalkan alam, tapi juga mengembangkan praktik pertanian modern. Mereka pakai sistem irigasi tetes untuk hemat air sekaligus menjaga kualitas buah. Teknik pengendalian hama juga lebih ramah lingkungan lewat sistem manajemen hama terpadu.

Dengan cara ini, hasil panen bisa lebih stabil dan kualitas buah terjaga. Buah yang seragam, segar, dan memenuhi standar internasional jelas jadi nilai plus saat diekspor. Sementara itu, negara yang masih pakai cara tradisional sering kewalahan menghadapi fluktuasi hasil panen.

4. Logistik dan infrastruktur ekspor yang efisien

ilustrasi buah mangga (freepik.com/jcomp)
ilustrasi buah mangga (freepik.com/jcomp)

Salah satu kunci sukses lain adalah infrastruktur logistik yang mumpuni. Meksiko punya fasilitas pengepakan modern dengan rantai pendingin yang terintegrasi. Jadi, mangga bisa dikirim dalam jumlah besar tanpa khawatir kualitas menurun di perjalanan.

Rantai distribusi yang rapi ini memastikan mangga tetap prima ketika tiba di rak supermarket luar negeri. Bahkan beberapa negara maju punya standar ketat untuk buah impor, tapi Meksiko mampu lolos karena sistem mereka udah siap dari hulu ke hilir.

5. Diversifikasi varietas mangga

ilustrasi buah mangga varietas Ataulfo (pexels.com/Jeson Cabilic)
ilustrasi buah mangga varietas Ataulfo (pexels.com/Jeson Cabilic)

Meksiko juga unggul karena menawarkan beragam jenis mangga sesuai kebutuhan pasar. Misalnya, Ataulfo yang manis dan creamy, Tommy Atkins dengan warna menarik dan daya simpan lama, Kent yang lembut tanpa banyak serat, sampai Keitt yang jadi favorit di akhir musim.

Dengan banyak pilihan varietas, Meksiko bisa menjangkau pasar lebih luas. Konsumen di Eropa, Asia, hingga Amerika punya selera berbeda, dan Meksiko bisa memenuhinya semua. Diversifikasi ini bikin mereka selalu relevan di pasar global.

Melihat strategi Meksiko, jelas banget kalau kesuksesan mereka bukan sekadar faktor keberuntungan. Mulai dari lokasi strategis, iklim mendukung, teknologi pertanian modern, logistik mumpuni, sampai diversifikasi varietas, semua dirancang matang untuk mendominasi pasar ekspor.

Indonesia sebenarnya punya potensi besar karena sama-sama negara tropis dengan banyak varietas mangga unggulan. Sayangnya, potensi itu belum dimaksimalkan, terutama dalam hal infrastruktur ekspor dan strategi pasar. Jadi pertanyaannya, kapan Indonesia bisa menyusul Meksiko dan bikin mangga kita jadi primadona dunia?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

WIKA Garap Proyek Pengolahan Limbah Senilai Rp1,8 T

23 Okt 2025, 06:01 WIBBusiness