Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IPO Superbank
Seremoni IPO PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di BEI (dok. BEI)

Intinya sih...

  • Superbank mencatatkan saham perdananya atau IPO di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran umum perdana sebesar Rp635 per lembar, menghimpun dana sebesar Rp2,79 triliun.

  • 70% dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk memperkuat penyaluran kredit kepada segmen underbanked, sementara 30% akan dialokasikan untuk belanja modal dan pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan.

  • Superbank fokus pada kekuatan model bisnis digital-first yang memanfaatkan ekosistem digital Grab dan OVO, telah melayani lebih dari 5 juta nasabah dengan tingkat engagement yang terus meningkat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) atau Superbank resmi mencatatkan saham perdananya atau IPO di Bursa Efek Indonesia, Rabu (17/12/2025). IPO tersebut diklaim Superbank sebagai momentum penting untuk memperkuat permodalan sekaligus memperluas jangkauan layanan finansial digital bagi masyarakat Indonesia.

Superbank menetapkan harga penawaran umum perdana sebesar Rp635 per lembar dan melepas 4,4 miliar saham baru, setara dengan 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

"Melalui aksi korporasi ini, Superbank berhasil menghimpun dana sebesar Rp2,79 triliun, yang akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perbankan digital perseroan," ujar Presiden Direktur Superbank, Tigor M Siahaan, di Gedung BEI Jakarta, Rabu (17/12/2025).

1. Rincian penggunaan dana hasil IPO

Ilustrasi Superbank (dok. Superbank)

Sesuai prospektus, sekitar 70 persen dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk memperkuat penyaluran kredit kepada segmen underbanked baik ritel dan UMKM, area yang menjadi fokus pertumbuhan utama Superbank.

Sementara itu, sekitar 30 persen akan dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, digital payment systems, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, serta investasi jangka panjang di AI, data analytics, dan cybersecurity.

"Pencatatan saham hari ini membuka babak baru dalam Journey of Trust Superbank. Perjalanan ini dimulai dari kepercayaan yang diberikan oleh OJK kepada Superbank untuk bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital yang memiliki misi untuk melayani segmen underbanked, diperkuat oleh keyakinan para pemegang saham, yang semakin kokoh dengan kepercayaan jutaan nasabah yang menggunakan layanan kami," kata Tigor.

"Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen untuk terus menjaga dan menumbuhkan kepercayaan tersebut, sekaligus memperluas akses layanan keuangan bagi lebih banyak masyarakat Indonesia, Superbank For All,” sambung dia.

2. Pemanfaatan ekosistem digital Grab dan OVO

logo Superbank (superbank.id)

Sejak awal transformasi menjadi bank dengan layanan digital, Superbank berfokus pada kekuatan model bisnis digital-first yang memanfaatkan ekosistem digital Grab dan OVO untuk menjangkau jutaan masyarakat Indonesia dengan hadir langsung di platform yang telah mereka gunakan dan percayai.

Tigor mengatakan, strategi itu dimulai pada 2024 dengan menjadi bank dengan layanan digital pertama di Indonesia yang memberikan kemudahan bagi jutaan pengguna dan mitra Grab untuk membuka rekening, menabung, dan menggunakan rekening tersebut sebagai metode pembayaran langsung di aplikasi Grab tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.

"Hal ini dilanjutkan di 2025 dengan inovasi produk tabungan berbasis ekosistem, OVO Nabung by Superbank, produk rek-wallet (rekening e-wallet) yang memungkinkan jutaan pengguna OVO menabung secara instan dan aman langsung dari aplikasi OVO mereka dengan bunga lima persen per tahun, serta Kartu Untung, tabungan berbasis gamifikasi hasil kolaborasi dengan KakaoBank," tutur Tigor.

3. Superbank telah layani lima juta nasabah

Ilustrasi Superbank (dok. Superbank)

Eksekusi strategi berbasis ekosistem ini diklaim berhasil dan memberikan dampak nyata. Superbank mampu membangun kredibilitas, mempercepat adopsi, serta menyederhanakan pengalaman perbankan dalam keseharian pengguna.

Sejak peluncuran aplikasi digital padaJuni 2024, Superbank telah melayani lebih dari 5 juta nasabah, dengan tingkat engagement yang terus meningkat. Momentum ini tercermin dari pertumbuhan rata-rata jumlah transaksi harian yang meningkat lebih dari 40 persen pada kuartal III-2025 dibandingkan periode sebelumnya, dengan lebih dari 1 juta transaksi diproses setiap harinya.

"Ke depan, Superbank akan memperkuat sinergi ekosistem digital Grab–OVO dan Emtek di Indonesia, serta dukungan para pemegang saham strategis lainnya, yaitu Singtel, KakaoBank, dan GXS. Kombinasi kapabilitas teknologi, jangkauan ekosistem, dan pengalaman perbankan regional ini semakin memperkuat posisi Superbank dalam menghadirkan layanan finansial yang lebih inklusif, relevan, dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia," kata Tigor.

Editorial Team