Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau IPO, Valuasi Superbank Paling Kompetitif di Sektor Bank Digital

Superbank
Ilustrasi Superbank (dok. Superbank)
Intinya sih...
  • Dengan harga penawaran Rp635 per saham, Superbank memiliki Price to Book Value (PBV) sekitar 2,64x, menjadikannya salah satu bank digital dengan valuasi paling rendah dibandingkan kompetitor.
  • Valuasi yang rendah membuka peluang re-rating ke depan, khususnya jika Superbank berhasil mengeksekusi strategi pertumbuhan dan mengoptimalkan ekosistem digital yang besar.
  • Sebanyak 70% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja penyaluran kredit. Sisanya sekitar 30% dialokasikan sebagai belanja modal mulai 2026 hingga lima tahun ke depan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), bank digital yang siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi sorotan investor setelah rentang harga IPO dan valuasinya dinilai sangat menarik dibandingkan bank digital lain.

Dengan ekosistem kuat, yakni Grab dan Emtek Group yang menjadi pendukung utama, Superbank dipandang punya keunggulan kompetitif dalam ekspansi layanan digital dan akuisisi nasabah.

Berdasarkan hasil penawaran awal yang dilaksanakan pada 25 November–1 Desember 2025, harga IPO Superbank resmi ditetapkan sebesar Rp635 per saham. Superbank pun menargetkan penghimpunan dana segar sekitar Rp2,79 triliun melalui pelepasan 4,4 miliar saham atau setara 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

1. Valuasi Superbank menarik buat investor

Superbank
Ilustrasi Superbank (dok. Superbank)

Dengan harga penawaran Rp635 per saham, Superbank disebut memiliki Price to Book Value (PBV) sekitar 2,64x, menjadikannya salah satu bank digital dengan valuasi paling rendah dibandingkan kompetitor.

Angka tersebut berada jauh di bawah PBV bank digital lainnya seperti Bank Jago (ARTO), Allo Bank Indonesia (BBHI), maupun Bank Aladin Syariah (BANK). CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya mengatakan, Superbank berada pada level valuasi yang sangat kompetitif.

“Pada PBV 2,64x, Superbank adalah salah satu bank digital dengan valuasi termurah di pasar. Jika dibandingkan dengan ARTO, BBHI, atau Aladin yang PBV-nya jauh lebih tinggi, maka secara valuasi Superbank berada pada level yang sangat menarik bagi investor,” ujar Bernadus di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

2. Investor bisa masuk lebih awal

ilustrasi investor
ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia menambahkan, valuasi yang rendah membuka peluang re-rating ke depan, khususnya jika Superbank berhasil mengeksekusi strategi pertumbuhan dan mengoptimalkan ekosistem digital yang besar.

“Bank digital biasanya diperdagangkan dengan premi karena ekspektasi pertumbuhan yang besar. Namun, Superbank saat ini justru berada di valuasi konservatif. Ini memberi peluang bagi investor yang ingin masuk lebih awal sebelum valuasinya menyesuaikan dengan kinerja dan ekspansi,” kata Bernadus.

3. Penggunaan dana hasil IPO

ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam prospektus, Superbank mengungkapkan sekitar 70 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja penyaluran kredit. Sisanya sekitar 30 persen dialokasikan sebagai belanja modal mulai 2026 hingga lima tahun ke depan, mencakup pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, digital payment system, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, investasi pada AI & Data Analytics, serta peningkatan cyber security.

Dengan kombinasi valuasi rendah, dukungan ekosistem Grab–Emtek yang solid, strategi ekspansi kredit agresif, dan rencana belanja modal jangka panjang terstruktur, Superbank disebut sebagai salah satu kandidat bank digital yang berpotensi undervalued saat IPO.

"Saat ini pasar menantikan bagaimana eksekusi penggunaan dana IPO tersebut akan mendorong pertumbuhan bisnis Superbank serta apakah valuasinya akan mulai mengejar bank digital lain yang telah diperdagangkan pada level PBV lebih tinggi," ujar Bernadus

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in Business

See More

AHY Sebut Kebutuhan Anggaran Pemulihan Banjir Sumatra di atas Rp50 T

09 Des 2025, 17:44 WIBBusiness