Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Realisasi Subsidi dan Kompensasi 2025 Capai Rp218 Triliun per Agustus

WhatsApp Image 2025-09-11 at 18.22.44.jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Gedung DPR. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Realisasi subsidi dan kompensasi mencapai Rp218 triliun per Agustus 2025, sekitar 43,7% dari total pagu.
  • Realisasi mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ICP dan depresiasi nilai tukar rupiah.
  • Realisasi subsidi hingga Agustus 2025 mencakup pembayaran tagihan dari Januari hingga Juli serta koreksi atas kekurangan pembayaran tahun sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan realisasi subsidi dan kompensasi untuk tahun anggaran 2025 telah mencapai Rp218 triliun hingga Agustus, atau sekitar 43,7 persen dari total pagu sebesar Rp498,8 triliun.

Angka ini menunjukkan penyaluran subsidi berjalan sesuai target anggaran, meskipun pengawasan dan evaluasi terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan di masa mendatang.

"(Adanya subsidi dan kompensasi) Ini adalah bentuk keperlihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan," tegas Purbaya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI, Selasa (30/9/2025).

1. Tren realisasi subsidi dan kompensasi 2021-Agustus 2025

Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. Dok. Pertamina MOR IV
Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. Dok. Pertamina MOR IV

Ia menjelaskan anggaran jumbo ini digelontorkan untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus memastikan stabilitas harga barang kebutuhan utama, seperti BBM, LPG, listrik, dan pupuk bersubsidi.

Beirkut rincian, tren realisasi subsidi dan kompensasi 2021–2025.

  • 2021: Realisasi subsidi dan kompensasi Rp119,7 triliun dari pagu APBN Rp200,4 triliun, atau 59,7 persen.
  • 2022: Realisasi naik signifikan menjadi Rp244,6 triliun dari pagu Rp426,1 triliun, atau 45,7 persen.
  • 2023: Realisasi mencapai Rp194,6 triliun dari alokasi Rp426,1 triliun, atau 48,3 persen.
  • 2024: Realisasi Rp208,6 triliun dari APBN Rp431,7 triliun, atau 48,3 persen.
  • 2025: Data per Agustus, realisasi sudah Rp218 triliun dari alokasi Rp498,8 triliun, setara 43,7 persen.

"Realisasi subsidi dan kompensasi dipengaruhi oleh fluktasi ICP, depresiasi nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume BBM, LPG, listrik dan pupuk bersubsidi," jelasnya.

2. Rincian pemanfaatan barang bersubsidi oleh masyarakat

WhatsApp Image 2025-09-10 at 12.15.19.jpeg
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa hadir dalam rapat perdana Kementerian Keuangan dengan Komisi XI. (IDN Times/Triyan).

Ia menjelaskan realisasi subsidi hingga Agustus 2025 mencakup pembayaran tagihan dari Januari hingga Juli, serta koreksi atas kekurangan pembayaran tahun sebelumnya, termasuk penyesuaian terkait kurang bayar pada 2023. Sedangkan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) tahun 2024 dibayarkan berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan volume distribusi yang signifikan khususnya untuk solar.

"Subsidi listrik pada tahun 2025 difokuskan untuk golongan masyarakat miskin dan rentan sebagai upaya keadilan sosial dalam akses energi. Hingga Agustus, realisasi subsidi listrik tercatat mencapai 55,9 persen dari pagu APBN, yang meliputi pembayaran tagihan awal tahun serta koreksi kurang bayar tahun sebelumnya," tegasnya.

Realisasi pemanfaatan barang bersubsidi oleh masyarakat terus meningkat dibandingkan 2024:

  • BBM Bersubsidi: Konsumsi naik dari 10.284,4 ribu KL pada 2024 menjadi 10.639,8 ribu KL pada 2025, tumbuh 3,5 persen
  • LPG 3 Kg: Realisasi meningkat dari 4.747,4 juta kg menjadi 4.919,8 juta kg, atau naik 3,6 persen.
  • Listrik Bersubsidi: Jumlah pelanggan penerima subsidi bertambah dari 40,9 juta menjadi 42,6 juta, tumbuh 3,8 persen.
  • Pupuk Bersubsidi: Volume distribusi meningkat dari 4,4 juta ton pada 2024 menjadi 5 juta ton di 2025, lonjakan 12,1 persen.

3. Tranformasi subsidi LPG berbasis teknologi akan terus digulirkan

Ilustrasi LPG Kg (Dok. PPN Sumbagsel).
Ilustrasi LPG Kg (Dok. PPN Sumbagsel).

Dalam rangka memastikan ketepatan sasaran subsidi, pemerintah melanjutkan subsidi tetap untuk solar, minyak tanah, dan LPG 3 kilogram. Transformasi subsidi LPG yang berbasis teknologi juga terus digulirkan agar manfaatnya tepat sasaran dan benar-benar dirasakan oleh yang berhak.

"Penyesuaian tarif bagi pelangganan subsidi dilakukan secara berhati-hati mempertimbangkan daya beli dan kondisi ekonomi nasional. Pemerintah juga mendorong transisi energi yang efisien dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial, fiskal, dan lingkungan," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

IHSG Kebakaran di Akhir September, OILS-KAQI Cuan Abis!

30 Sep 2025, 16:25 WIBBusiness