Ribuan Motor Listrik Numpuk, Asosiasi: Masyarakat Tunggu Subsidi

- Stok motor listrik menumpuk hingga ribuan unit karena belum ada keputusan terkait subsidi motor listrik di tahun ini.
- Masyarakat menunda pembelian motor listrik hingga ada kepastian subsidi dari pemerintah, menyebabkan stok menumpuk.
- Jumlah subsidi motor listrik yang tersalurkan jauh melampaui capaian sepanjang 2023, dengan kuota tambahan pada Agustus 2024.
Jakarta, IDN Times - Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mengungkapkan stok motor listrik menumpuk hingga ribuan unit lantaran belum ada keputusan terkait arah subsidi motor listrik di tahun ini.
Subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta per unit yang diluncurkan di era pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo, telah berakhir sejak Desember tahun lalu.
"Kita harapkan cuma percepatan aja karena ini sudah masuk Februari. Waduh kasihan juga industri karena sudah banyak stok hingga ribuan unit (motor listrik) cukup banyak itu," tegas Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Senin (3/2/2025).
1. Masyarakat tunda beli motor listrik

Ia menjelaskan ribuan stok unit motor listrik yang menumpuk disebabkan masyarakat memilih menunda untuk membeli motor listrik hingga ada kepastian dari pemerintah terkait subsidi motor listrik tersebut.
"Karena masyarakat stop membeli (motor listrik) menunggu insentif tersebut," tegas Budi.
Ia berharap pemerintah segera memberikan keputusan terkait insentif ataupun subsidi untuk unit motor listrik. Hal ini untuk menjaga keberlanjutan dari industri motor listrik yang mulai terbentuk di Tanah Air.
"Apa pun bentuknya (insentifnya atau subsidi)untuk dipercepat. Jangan sampai kelamaan karena memang sekarang ini yang terjadi adalah Stoknya cukup banyak di industri Tapi kita tidak bisa menjual secepat," tegas Budi.
2. Subsidi motor listrik tahun lalu tersalurkan tahun lalu tembus 62.541 unit

Mengacu data Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira) per Senin (3/2/2025), jumlah subsidi motor listrik yang telah tersalurkan sebanyak 62.541 unit. Jumlah subsidi motor listrik yang tersalurkan tersebut jauh melampaui capaian sepanjang 2023 sebanyak 11.532 unit.
Adapun pemerintah mengucurkan subsidi motor listrik senilai Rp7 juta per unit sejalan dengan upaya percepatan populasi elektrifikasi melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 21/2023 tentang perubahan atas Permenperin No. 6/2023.
Beleid ini lantas mengubah syarat penerimaan subsidi yang tadinya dari empat golongan menjadi 1 NIK untuk 1 unit. Sebanyak 50.000 unit kuota subsidi pun telah disiapkan untuk anggaran 2024, dan ada tambahan kuota 10.700 unit pada Agustus 2024.
3. Bantuan subsidi motor listrik dimulai sejak Maret 2023

Pada 20 Maret 2023, pemerintah secara resmi memulai program bantuan untuk KBLBB yang akan berlangsung hingga 2024. Bantuan ini diurus Kementerian Perindustrian untuk motor baru dan Kementerian ESDM untuk motor konversi.
Setiap motor listrik baru atau yang dikonversi akan mendapatkan subsidi sebesar Rp7 juta per unit. Bantuan ini akan disalurkan melalui produsen dan bengkel konversi.
"Kebijakan program bantuan pemerintah untuk KBLBB baik motor baru maupun konversi sudah dapat diluncurkan," ujar Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan.
Pemerintah menyadari industri kendaraan listrik sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan, inovasi, dan pengurangan emisi karbon di Indonesia.
“Percepatan program KBLBB ini nantinya juga akan memberikan dampak positif bagi terciptanya lapangan kerja sebanyak-banyaknya, khususnya di sektor ekosistem industri KBLBB. Selain itu, motor listrik ini akan menjadi karya anak bangsa,” jelas Luhut.