38 Persen Konsumen E-Commerce Gunakan Paylater dalam Setahun Terakhir

Pada 2021, ada 28 persen konsumen yang pakai paylater

Jakarta, IDN Times - Paylater sebagai salah satu metode pembayaran digital di e-commerce tercatat mengalami pertumbuhan dari sisi penggunaan. Hal itu tercermin dari riset yang dilakukan oleh Kredivo yang bertajuk Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia.

Riset Kredivo memanfaatkan data primer dengan 16 juta sampel transaksi pembayaran yang berasal dari 1,5 juta sampel pengguna Kredivo di lima e-commerce terbesar di Indonesia selama 2021. Hal itu ditambah survei dengan lebih dari 3 ribu responden dari berbagai wilayah Indonesia.

Riset tersebut menunjukkan, ada 38 persen konsumen yang menggunakan Paylater ketika berbelanja di e-commerce dalam satu tahun terakhir. Ada peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 28 persen.

"Masyarakat juga semakin familiar dengan metode pembayaran Paylater guna berbelanja secara online, dengan 90 persen dari responden mengetahui adanya metode pembayaran menggunakan Paylater dan 65 persen responden menyatakan tidak menemukan kendala tertentu dalam penggunaan Paylater," tutur VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga: Telkomsel dan Kredivo Inisiasi Telkomsel PayLater, Berapa Limitnya?

1. Faktor yang meningkatkan penggunaan Paylater

38 Persen Konsumen E-Commerce Gunakan Paylater dalam Setahun TerakhirTelkomsel dan Kredivo kolaborasi mengembangkan solusi layanan keuangan digital Buy Now Pay Later (BNPL) yakni Telkomsel PayLater. (Dok. Telkomsel).

Keunggulan Paylater sebagai metode pembayaran secara berkala dan kemudahan akses kredit digital bagi konsumen juga menjadi faktor yang mampu meningkatkan jumlah pengguna Paylater.

Sebanyak 56 persen responden merasakan manfaat fleksibilitas dengan pembayaran cicilan Paylater. Kemudian 55 persen responden menilai kemudahan akses Paylater membantu mereka yang sebelumnya kesulitan mendapatkan kredit.

Selain itu 51 persen responden menilai dari segi keamanan karena Paylater yang terintegrasi dengan e-commerce sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Jangan Sampai PayLater Bikin Keder, Ini 3 Tips Menggunakannya!

2. Paylater mendorong penetrasi layanan digital di Indonesia

38 Persen Konsumen E-Commerce Gunakan Paylater dalam Setahun TerakhirInstagram.com/@bhimayudhistira

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengatakan masifnya penggunaan Paylater oleh masyarakat telah mendorong penetrasi layanan digital di Indonesia.

"Paylater mampu mendorong penetrasi layanan digital secara lebih luas. Hal ini tentu menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang saat ini memiliki potensi yang besar. Ke depannya, saya melihat jika tren positif ini terus tumbuh, maka pemerataan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia dapat terealisasi lebih cepat," tutur Bhima.

3. Temuan lain dari riset Kredivo

38 Persen Konsumen E-Commerce Gunakan Paylater dalam Setahun TerakhirIlustrasi e-commerce. IDN Times/Helmi Shemi

Selain soal Paylater, riset Kredivo juga menemukan hal menarik lainnya seperti berikut:

  • Dibandingkan 2020, jumlah transaksi dan nilai transaksi e-commerce di kota-kota tier 2 mengalami peningkatan. Jumlah transaksinya meningkat dari 31 persen menjadi 34 persen, sedangkan nilai transaksinya meningkat dari 28 persen pada 2020 menjadi 30 persen pada 2021.
  • Konsumen kelompok umur 36-55 tahun mengalami peningkatan jumlah transaksi berbelanja online. Konsumen umur 36-45 tahun meningkat dari 19 persen pada 2020 menjadi 23 persen pada 2021. Sementara konsumen umur 46-55 tahun meningkat dari tiga persen pada 2020 menjadi lima persen pada 2021.
  • Jumlah transaksi pulsa dan paket data meningkat dari 14 persen pada 2020 menjadi 23 persen pada 2021. Sementara itu, gadget dan aksesoris menjadi kategori produk dengan nilai transaksi tertinggi dan meningkat hingga 66 persen dibanding tahun sebelumnya.
  • Laki-laki masih mendominasi transaksi di e-commerce. Pada 2021, 62 perdsen jumlah transaksi dan 64 persen nilai transaksi berasal dari konsumen laki-laki. Selain itu, saat berbelanja online, konsumen laki-laki lebih banyak melakukan transaksi dan lebih banyak mengeluarkan uang dibandingkan konsumen perempuan.

Baca Juga: Modalku Luncurkan Fasilitas Paylater untuk UMKM, Ini Keuntungannya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya