Deloitte PHK 800 Karyawan di Inggris, Indonesia Aman?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Firma akuntansi kenamaan dunia Deloitte mengumumkan bakal melakukan PHK terhadap 800 karyawannya di Inggris. Keputusan itu diambil sebagai bagian dari restrukturisasi guna mengurangi beban operasional Deloitte.
Mengutip Financial Times, seseorang yang dekat dengan Deloitte menyebutkan, angka tersebut sama dengan 3 persen dari total 27.000 karyawan Deloitte yang bekerja di Inggris.
"Hari ini kami mengumumkan beberapa restrukturisasi yang ditargetkan kepada seluruh bisnis kami yang tergantung pada perundingan menempatkan beberapa peran pada risiko redundansi," ucap Regional Chief Executive Deloitte, Richard Houston, seperti dikutip dari Financial Times, Minggu (17/9/2023).
Baca Juga: NET TV PHK 30 Persen Pegawai, Ini Alasannya!
1. Penyebab PHK
Richard pun mengungkapkan alasan PHK yang dilakukan oleh satu dari empat besar firma akuntansi dunia tersebut. Penyebab utamanya adalah melambatnya pertumbuhan yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi.
"(PHK) ini disebabkan melambatnya pertumbuhan yang dikombinasikan oleh ketidakpastian ekonomi. Hal tersebut membuat kami harus menimbang kembali bentuk bisnis kami dan sepertinya kami juga harus membuat keputusan-keputusan yang sulit," tutur Richard.
Baca Juga: Deloitte Bakal Pangkas 1.200 Karyawan, Ini Alasannya!
2. Kondisi kantor Deloitte di Indonesia
Editor’s picks
Sebagai sebuah perusahaan besar dunia, Deloitte juga memiliki kantor di Indonesia. Kantor tersebut terletak di Jakarta dan Surabaya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh IDN Times, Deloitte memiliki kurang lebih 1.200 pekerja di Indonesia.
Deloitte sendiri sudah berdiri sejak lebih dari 175 tahun lalu dan tersebar di 150 negara.
3. Perusahaan global tengah dalam guncangan
Asal tahu saja, Deloitte bukan menjadi satu-satunya firma akuntansi dunia yang melakukan PHK terhadap karyawannya.
Salah satu anggota Big Four, KPMG terlebih dahulu melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya pada Juni lalu.
Sementara itu, anggota Big Four lainnya yakni PricewaterhouseCoopers atau PwC pada Juni lalu mengumumkan rencana penurunan gaji dan bonus sebagai imbas dari kondisi pasar saat ini.
"Deloitte dan firma Big Four lainnya harus bersaing dengan perlambatan permintaan dari para kliennya. Pekerjaan konsultan bergerak lambat tahun lalu setelah menikmati pertumbuhan tinggi pada 2021 dan awal 2022 ketika banyak perusahaan mencari nasihat untuk menghadapi tantangan akibat pandemik COVID-19," tulis Financial Times.