Meski Happy, Mitra Driver Gojek Keluhkan Ini saat Pakai Motor Listrik

Driver Gojek mengaku senang pake motor listrik karena hemat

Jakarta, IDN Times - Ribuan motor listrik dari Gojek direncanakan mengaspal di seluruh Indonesia pada tahun ini. Namun, sampai saat ini lokasi penukaran atau pergantian baterai (swapping station) motor listrik masih terbatas jumlahnya.

Hal itu yang kemudian dikeluhkan oleh Ismail (41), seorang mitra pengendara Gojek. Ismail diketahui menjadi satu dari 15 orang mitra pengendara Gojek yang berkesempatan menjajal motor listrik untuk ngojek sejak Desember tahun lalu.

"Kesulitan utama saat ini hanya lokasi swapping station yang masih sangat terbatas, jadi mobilitas saya dan teman-teman kurang maksimal. Harapan saya, ke depannya diperbanyak untuk lokasi swapping station," tutur Ismail, saat diwawancara IDN Times, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Cerita Ismail, Mitra Gojek yang Ngojek Pakai Motor Listrik

1. Sebaran lokasi swapping station di Jakarta

Meski Happy, Mitra Driver Gojek Keluhkan Ini saat Pakai Motor ListrikPertamina, bersama Gojek, Electrum, Gesits, Gogoro dan Indonesia Battery Corporation (IBC) kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik. (Dok. Pertamina).

Sampai saat ini, lokasi swapping station masih terpusat di Jakarta. Keseluruhan swapping station tersebut menjadi satu dengan SPBU Hijau atau green energy station milik Pertamina.

Selain itu, motor listrik hasil sinergi antara Gojek, Gogoro, dan Gesits memang masih dipusatkan beroperasi di Jakarta. Saat ini, baru ada ratusan motor listrik Gojek yang mengaspal di Jakarta.

"Saat ini baru ada di wilayah Jakarta Selatan. Rasuna Said, MT.Haryono, Kemang, Gandaria, Fatmawati, Permata Hijau, dan Pondok Indah," kata pria yang akrab dipanggil Mail itu.

Baca Juga: Kenal Lebih Dalam dengan Motor Listrik Driver Gojek Yuk!

2. Motor listrik bikin Ismail lebih hemat

Meski Happy, Mitra Driver Gojek Keluhkan Ini saat Pakai Motor ListrikPertamina, bersama Gojek, Electrum, Gesits, Gogoro dan Indonesia Battery Corporation (IBC) kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik. (Dok. Pertamina).

Kendati mengeluhkan perihal keberadaan lokasi swapping station, Mail tetap senang bisa ngojek menggunakan motor listrik. Hal tersebut lantaran dia bisa menghemat pengeluaran setiap harinya jika dibandingkan ngojek menggunakan motor BBM.

Perihal penghematan, Mail menjelaskan dirinya bisa mengurangi pengeluaran per hari hingga Rp15 ribu dari uang bensin. Ketika menggunakan motor konvensional atau berbahan bakar bensin, khususnya Pertamax, Mail perlu mengeluarkan uang sebesar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu setiap harinya.

"Motor listrik saya cukup bayar sewa Rp30 ribu per hari, sudah gratis swap baterai dan biaya perawatan berkala. Sehari saya bisa menghemat Rp15 ribu. Belum lagi biaya bulanan untuk dua kali ganti oli dan perawatan kalau menggunakan motor bensin. Dengan motor listrik, saya tidak memerlukan itu semua," ucap Ismail.

Baca Juga: Ribuan Motor Listrik Gojek Siap Mengaspal di Tanah Air Tahun Ini

3. Motor listrik lebih canggih

Meski Happy, Mitra Driver Gojek Keluhkan Ini saat Pakai Motor ListrikMotor listrik GESITS (Dok.GESITS)

Selain lebih hemat, Ismail juga menyatakan motor listrik lebih canggih sehingga memberikan pengalaman baru buat dia. Ismail mengaku senang bisa ngojek menggunakan motor listrik. Dia mengaku mendapatkan pengalaman berbeda yang menyenangkan dibandingkan harus ngojek menggunakan motor konvensional.

"Kesan pertama ya canggih banget ini motornya. Sebelum pakai Gesits, saya uji coba juga Gogoro. Dengan teknolagi kendaraan roda dua yang terkoneksi dengan HP driver buat saya itu sesuatu yang sangat baru. Sangat menyenangkan," tutur Ismail.

4. Perbedaan ngojek pakai motor listrik dibandingkan motor BBM

Meski Happy, Mitra Driver Gojek Keluhkan Ini saat Pakai Motor ListrikElectrum dan Gogoro Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Roda Dua di Indonesia (Dok. Istimewa)

Ismail pun menyampaikan sejumlah perbedaan yang dirasakannya ketika mengendarai motor listrik.

Mitra pengendara Gojek asal Pondok Kopi, Jakarta Timur itu mengakui, perbedaan yang dirasakannya mulai dari kenyamanan berkendara hingga ke kondisi keuangan alias pengeluarannya setiap hari.

"Getaran dan bising yang sebelumnya paling saya rasakan, tidak saya temui lagi selama menggunakan kendaraan listrik. Capeknya juga agak berbeda dibanding memakai motor bensin. Pengeluaran, saya bisa menghemat setelah menggunakan motor listrik," ucap Ismail.

5. Indonesia ingin merajai pasar kendaraan listrik

Meski Happy, Mitra Driver Gojek Keluhkan Ini saat Pakai Motor ListrikInstagram/@jokowi

Pemerintah menargetkan sebanyak 2 juta kendaraan listrik akan beroperasi di Indonesia pada 2025 mendatang. "Selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," kata Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat menghadiri peluncuran ekosistem kendaraan listrik, di Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Jokowi berharap Indonesia bisa merajai produsen kendaraan listrik. 

"Oleh sebab itu, saya sangat menghargai keberanian perusahaan-perusahaan yang tadi saya sebut para CEO-nya masuk dari hulu sampai hilir untuk memulai membangun ekosistem kendaraan listrik," ucap Jokowi.

Menurutnya, Indonesia serius untuk masuk ke penerapan energi baru terbarukan, salah satunya penggunaan kendaraan listrik. "Kita harapkan sesuai dengan target kita nanti di 2020 untuk emisi karbon berada di angka 29 persen. Kemudian 2060 kita akan masuk ke emisi nol, net zero carbon," lanjut dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya