Pertamina Segera Perbaiki Sistem Penangkal Petir di Kilang

Kilang Cilacap terbakar dua kali sepanjang 2021

Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Pertamina (Persero) untuk melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kilang mereka yang ada di Cilacap. Hal ini menyusul kebakaran yang terjadi pada Sabtu (13/11/2021) malam pekan lalu.

Chief Executive Officer (CEO) Refining & Petrochemical Subholding Pertamina, Joko Priyono menyatakan pihaknya bersiap untuk melakukan perbaikan terutama di Kilang Cilacap.

"Langkah yang akan dilakukan adalah improvement sistem penangkal petir," kata Joko saat dihubungi IDN Times, Selasa (16/11/2021) .

Baca Juga: BMKG Sebut Tangki Kilang Minyak Pertamina Sangat Bisa Tersambar Petir

1. Kementerian BUMN meminta Pertamina menjamin tidak ada kebakaran lagi di Kilang Cilacap

Pertamina Segera Perbaiki Sistem Penangkal Petir di KilangStaf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dalam bincang-bincang virtual bersama media, Selasa (5/10/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyatakan Pertamina wajib melakukan evaluasi di Kilang Cilacap mengingat telah terjadi dua kali kebakaran di sana sepanjang 2021.

"Kami sudah minta Pertamina untuk melakukan evaluasi, khususnya di Cilacap kenapa sampai bisa kejadian seperti itu. Jadi kita minta evaluasi menyeluruh dan juga kenapa bisa berulang," tutur Arya, kepada awak media, Selasa (16/11/2021).

Selain itu, Arya meminta Manajemen Pertamina mengambil langkah-langkah konkret untuk menjamin agar musibah kebakaran di Kilang Cilacap tidak terjadi lagi. "Kita berharap antisipasi ke depan jangan ada lagi kejadian seperti ini. Kita tahu Pertamina sedang melakukan improvement, tapi ini kejadian lagi jadi harus evaluasi total," ucapnya.

Baca Juga: 5 Fakta Peristiwa Kebakaran Tangki di Kilang Pertamina Cilacap

2. Kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap akibat sambaran petir

Pertamina Segera Perbaiki Sistem Penangkal Petir di KilangKobaran api terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021) dini hari. Tangki 36 T 102 terbakar pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.10 WIB itu berisi komponen pertalite (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam saksi mata diperiksa untuk menelisik penyebab kebakaran yang melanda tangki kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap milik Pertamina di Lomanis, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dari para saksi yang dikumpulkan, terdapat lima orang di antaranya yang berasal dari masyarakat sekitar.

"Ada lima saksi dari eksternal yang melihat hujan dan petir di wilayah tersebut. Kemudian saksi dari BMKG kita mintai keterangan juga menyebutkan ada dua titik petir dengan jarak 12 kilometer dimana dengan jarak jauh dapat menimbulkan induksi sehingga menyebabkan kebakaran," ujar Luthfi saat dikonfirmasi, Senin (15/11/2021).

Pihaknya kini telah mengerahkan tim Labfor untuk olah TKP di kilang minyak milik Pertamina Cilacap. "Tim Labfor sudah masuk untuk olah TKP," kata Luthfi.

Ia menuturkan bukti adanya sambaran petir juga diperkuat dari rekaman tujuh CCTV yang dipasang di lokasi kejadian. Menurutnya ada dua rekaman CCTV yang memperlihatkan adanya sambaran petir yang mengenai tangki area 36 T-102.

"Kilatan cahaya petir yang terekam CCTV diketahui setelah selang beberapa lama timbul kebakaran. Oleh karena itu penyidik menduga kebakaran disebaakan dari induksi sambaran petir. Kilatan petir lalu mengenai antena pada bangunan kilang," ujar Luthfi.

Baca Juga: Stafsus Erick Thohir Minta Pertamina Evaluasi Kilang Cilacap

3. Kebakaran kilang Pertamina yang keempat sepanjang 2021

Pertamina Segera Perbaiki Sistem Penangkal Petir di KilangKobaran api disertai kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021) (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

Peristiwa pada Sabtu malam lalu merupakan kebakaran keempat yang terjadi di kilang milik Pertamina sepanjang tahun ini. Adapun musibah kebakaran pertama terjadi pada 26 Maret 2021.

Kala itu, Kilang Pertamina Refinery Unit V Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kebakaran di cooler box atau bagian bak pendingin air yang menyebabkan pekerja di kawasan kilang dievakuasi keluar kilang.

Kemudian yang kedua adalah Kilang Pertamina RU VI di Balongan, Indramayu, Jawa Barat terjadi pada 29 Maret 2021. Kebakaran akibat ledakan di salah satu tangki tersebut membuat ratusan warga di sekitar Kilang Balongan diungsikan.

Terakhir atau ketiga adalah kebakaran yang juga terjadi di Kilang Pertamina RU VI Cilacap pada 11 Juni 2021. Kebakaran diketahui terjadi pada kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) sebagai tempat produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya