5 Peluang yang Bisa Gen Z Manfaatkan dari Program Hilirisasi

Program pemerintah ini menguntungkan generasi muda!

Pemerintah RI belakangan sedang menggalakkan program hilirisasi. Program ini digadang-gadang menjadi kunci mencapai visi Indonesia emas 2045, di mana ditargetkan Indonesia memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Sebelum membaca lebih lanjut, apa kamu sudah tahu hilirisasi itu apa? #HilirisasiUntukNegeri adalah proses transformasi ekonomi dari industri primer ke industri berbasis nilai tambah. Penjelasan lebih mudahnya, dari awalnya Indonesia memanfaatkan sumber daya alam (SDA) mentah misalnya hasil bumi yang dijual tanpa diolah lebih lanjut, kini dengan hilirisasi, bahan-bahan tersebut diolah dulu menjadi bahan jadi atau setengah jadi sehingga memiliki nilai tambah sebelum dijual.

Lalu mungkin kamu bertanya-tanya apakah dengan menjual produk yang sudah memiliki nilai tambah bisa memperoleh lebih banyak keuntungan bagi Indonesia? Jawabannya tentu saja, iya.

Menurut Ikmal Lukman, Sekretaris Kementerian Investasi/Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM), saat Talkshow Edukasi "Transformasi Ekonomi: Menjelajahi Model Hilirisasi SDA yang Berkelanjutan" pada Rabu (27/09/2023), nikel yang sudah diolah menjadi baterai nilainya bisa meningkat 33,5 kali dibanding nikel mentah. Peningkatan nilai yang signifikan, bukan?

Nah, sebagai generasi muda khususnya Gen Z, hilirisasi bisa menjadi suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan. Karena program ini merupakan proses panjang yang manfaatnya bakal dirasakan langsung oleh generasi muda nantinya.

Sebagai Gen Z yang kreatif, tentu kamu bisa melihat peluang menguntungkan saat pemerintah sedang menggalakkan hilirisasi. Kali ini penulis akan bahas apa saja peluang menguntungkan bagi Gen Z dengan adanya hilirisasi ini.

1. Gen Z lebih mudah memilih program studi perguruan tinggi yang prospeknya bagus di masa depan

5 Peluang yang Bisa Gen Z Manfaatkan dari Program Hilirisasiilustrasi mahasiswi perguruan tinggi (unsplash.com/sean Kong)

Jika biasanya program studi (prodi) di perguruan tinggi yang dianggap memiliki prospek bagus selalu banyak diminati, sehingga mengakibatkan persaingan masuk ke prodi itu semakin ketat. Maka dengan adanya hilirisasi, generasi muda jadi memiliki lebih banyak pilihan prodi perguruan tinggi yang juga memiliki prospek bagus di masa depan.

Seperti misalnya prodi metalurgi yang mungkin kurang populer bagi Gen Z saat akan mendaftar ke perguruan tinggi. Menurut Ikmal Lukman, sarjana lulusan metalurgi masih sedikit, padahal saat ini pemerintah sedang gencar melakukan hilirisasi sektor nikel dimana sarjana metalurgi sangat dibutuhkan. Menurut Ikmal, Indonesia membutuhkan 3.500 sarjana metalurgi. Peluang yang menarik untuk masa depan Gen Z, bukan? 

Itu pun baru dari sektor nikel, padahal saat ini ada 21 komoditas yang sedang digalakkan pemerintah dalam program hilirisasi. Maka peluang Gen Z untuk masuk perguruan tinggi dengan prodi yang prospek ke depannya bagus bisa semakin tinggi lho.

2. Ada 21 komoditas hilirisasi yang bisa digeluti oleh generasi muda

5 Peluang yang Bisa Gen Z Manfaatkan dari Program Hilirisasiilustrasi area pertambangan (unsplash.com/Artyom Korshunov)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pemerintah menargetkan 21 komoditas yang dapat dimaksimalkan melalui hilirisasi. Ini bermanfaat bagi Gen Z dalam menentukan masa depannya untuk berkecimpung di bidang yang relevan dengan perkembangan ekonomi Indonesia. 

Dilansir antaranews.com, sebanyak 21 komoditas ini dibagi beberapa sektor, seperti sektor mineral, di antaranya ada batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perah, aspal buton, minyak bumi, dan gas bumi. Selain itu juga ada sektor perkebunan dan kehutanan yang berupa kelapa, karet, biofuel, kayu log, dan getah pinus. Serta sektor kelautan dan perikanan yang berupa udang, ikan, rajungan, rumput laut, dan garam.

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/3382914/hilirisasi-21-komoditas-indonesia-kejar-5455-miliar-dolar-as-di-2024

Gen Z bisa banget untuk mulai mempersiapkan diri menekuni sektor-sektor komoditas hilirisasi ini. Bahkan menurut Tina Talisa, Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM, 21 komoditas ini masih bisa berkembang karena proses hilirisasi yang masih berjalan.

Tina mengatakan bahwa hilirisasi layaknya lari maraton atau bahkan lari estafet, di mana generasi selanjutnya yang akan meneruskan proses panjang ini. Melihat hal ini, masih ada waktu bagi Gen Z untuk mengasah kemampuannya dalam menekuni sektor-sektor di atas demi masa depan cerah, lho.

Baca Juga: 6 Upaya Genjot Kedaulatan Pangan Melalui Hilirisasi Pertanian

3. Pihak industri mulai membuka lebih banyak lapangan pekerjaan

5 Peluang yang Bisa Gen Z Manfaatkan dari Program Hilirisasiilustrasi bekerja di perusahaan (unsplash.com/Walter Otto)

Tak hanya berupa wacana dan gagasan, tapi hilirisasi sudah mulai dijalankan oleh pihak industri. Seperti misalnya pabrik baterai mobil listrik di Karawang yang baru-baru ini diresmikan Presiden Jokowi, dan akan beroperasi pada 2024. Ini diklaim sebagai pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara lho. Apalagi kendaraan listrik merupakan solusi untuk isu keberlanjutan yang tengah menjadi perhatian dunia.

Selain itu, menurut Harry Pancasakti, VP Government Relation & Smelter Technical Support PT Freeport Indonesia, perusahaannya juga mendukung proses hilirisasi pemerintah dengan membangun fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter) di Gresik. Sehingga dapat menyerap lebih banyak pekerja, khususnya di pulau Jawa dan sekitarnya. Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia ini juga ditargetkan selesai pada 2024.

Sedangkan untuk jenjang karier, Gen Z tidak perlu khawatir. Melihat dari PT Freeport Indonesia, menurut Harry Pancasakti, saat ini posisi top management diisi oleh orang Indonesia termasuk putra Papua. Berbeda dengan masa lalu di mana posisi atas banyak diisi oleh orang luar negeri. Jadi Gen Z bisa memanfaatkan peluang kerja di dunia industri dan turut menyukseskan hilirisasi.

4. Gen Z bisa memaksimalkan sektor pendidikan sebagai pencetak SDM berkualitas

5 Peluang yang Bisa Gen Z Manfaatkan dari Program Hilirisasiilustrasi pria sedang belajar (unsplash.com/Fa Barboza)

Dunia pendidikan dianggap sebagai penyedia sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk menyongsong program hilirisasi pemerintah. Selain melalui prodi yang cocok dengan 21 komoditas hilirisasi yang sudah ada, perguruan tinggi juga mulai membuka prodi baru yang relevan dengan perkembangan zaman, sehingga lulusannya dapat bersaing di era hilirisasi Indonesia mendatang.

Seperti halnya Institut Pertanian Bogor (IPB), melalui Dr. Alfian Helmi S.KPm., M.Sc., mengatakan bahwa IPB membuka beberapa prodi baru, yaitu school of science data and artificial intelligence dan smart agriculture. Lulusan dari prodi baru ini tentu diperlukan untuk keberlangsungan hilirisasi.

Selain itu, penemuan baru dari riset-riset mahasiswa yang inovatif juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses hilirisasi. Sehingga bagi Gen Z yang inovatif, ini bisa menjadi kesempatan untuk mencurahkan kreativitasnya dalam riset perguruan tinggi, karena ada peluang untuk dilirik oleh pemerintah, khususnya #KementerianInvestasi/BKPM, untuk dibiayai dalam proses menggalakkan hilirisasi.

Tak hanya itu, dari sisi industri seperti PT Freeport Indonesia pun kini memiliki Nemangkawi Mining Institute (NMI), yakni program pendidikan di mana para siswanya dibekali ilmu-ilmu yang dibutuhkan di dunia industri, khususnya untuk bekerja di proyek-proyek PT Freeport Indonesia sebagai bagian dari hilirisasi.

5. Konsep hilirisasi juga bisa diterapkan oleh Gen Z untuk berwirausaha

5 Peluang yang Bisa Gen Z Manfaatkan dari Program Hilirisasiilustrasi orang membuat roti (unsplash.com/Nadya Spetnitskaya)

Konsep hilirisasi dengan mengolah bahan mentah menjadi produk yang memiliki nilai tambah sangat bisa dijadikan inspirasi untuk membuka usaha sendiri. Misalnya jika di daerah Gen Z tinggal merupakan penghasil singkong, alih-alih langsung menjual singkong mentah, ada baiknya mengolah dulu singkong tersebut menjadi produk yang siap dikonsumsi, seperti keripik singkong, getuk, atau bahkan roti singkong. Tentu saja ini juga berlaku untuk berbagai bahan mentah lainnya. Dengan mengolah bahan mentah menjadi produk bernilai tambah, maka keuntungan yang didapatkan pun akan meningkat. 

Selain itu, dengan mulai dibangunnya pabrik-pabrik untuk komoditas hilirisasi, maka tersedia pula lebih banyak peluang usaha di area sekitar lingkungan pabrik. Ini semakin membuka kesempatan untuk Gen Z yang ingin membuka usahanya sendiri, mulai dari usaha mikro hingga menengah. Selain itu juga mendukung jalannya kewirausahaan sosial (socio-entrepreneurship) karena semakin banyak lapangan pekerjaan tercipta. Peluang menguntungkan banget buat Gen Z, bukan?

Transformasi Indonesia menjadi negara industri merupakan tantangan tersendiri. Tantangan ini bisa dihadapi dengan sumber daya yang berkualitas serta teknologi inovatif yang mana semua itu ada di tangan generasi muda penerus bangsa.

Sebagai generasi muda, kita harus berjuang mulai dari sekarang dengan memberikan peran aktif. Sehingga saat hilirisasi dilaksanakan, generasi muda bisa menjadi garda terdepan kesuksesan Indonesia. Semangat terus dalam meraih kesuksesan dan memajukan Indonesia, ya!

Baca Juga: 5 Soft Skill yang Wajib Dimiliki untuk Dukung Upaya Hilirisasi

Rijalu Ahimsa Photo Verified Writer Rijalu Ahimsa

Member IDN Times Community ini sudah tidak malu-malu lagi menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya