Gojek dan Tokopedia resmi merger dengan membentuk Grup GoTo. (dok. Gojek)
Di sisi lain, Direktur Keuangan GOTO, Jacky Lo menyebutkan bahwa posisi kas Perseroan pada akhir kuartal-IV 2022 sebesar Rp29 triliun.
GOTO juga memiliki fasilitas kredit dengan nilai Rp4,65 triliun yang telah digunakan sebesar Rp1,5 triliun.
"Dengan demikian, posisi kas dan neraca Grup GoTo solid dan memadai untuk mencapai arus kas operasional positif tanpa membutuhkan pendanaan eksternal tambahan," kata Jacky.
Sementara itu, upaya penghematan pada kuartal-IV 2022 berdampak pada penurunan beban operasional tetap (fixed operating expense) rata-rata bulanan sebesar 20 persen pada Januari-Februari 2023 dibandingkan dengan kuartal keempat 2022.
Itu kemudian menghasilkan penghematan biaya bulanan senilai sekitar Rp200 miliar. Kemudian, insentif dan pemasaran produk berkurang 34 persen atau mencapai Rp2,8 triliun pada 2022 dibandingkan 2021.
Meski mengurangi pemberian insentif, Jacky mengklaim Grup GoTo terus mencatatkan pertumbuhan positif. Hal ini dimungkinkan dengan fokus untuk tumbuh secara berkelanjutan dan menitikberatkan pada pelanggan setia, dengan berbagai layanan strategis yang ditawarkan.
"Rata-rata transaksi konsumen tumbuh 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp9,6 juta per konsumen per tahun pada kuartal keempat 2022," ucap dia.