Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil membalikkan posisinya pada penutupan perdagangan, Selasa (4/7/2023). Rupiah menguat ke Rp14.994,5 per dolar Amerika Serikat (AS) sore ini.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda menguat sebanyak 35,5 poin atau 0,24 persen pada penutupan. Sedangkan pagi tadi, rupiah melemah 16,5 poin ke Rp15.046,5 per dolar AS.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Senin, 3 Juli 2023, nilai tukar rupiah bertengger di level Rp15.021,5 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah juga menguat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.018, per dolar AS pada Selasa, 4 Juli 2023.
Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada Senin, 3 Juli yang ada di level Rp15.034 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah menguat 16 poin.
Analisa pasar uang, Lukman Leong mengatakan mata uang Asia dan rupiah pada umumnya menguat di tengah harapan dukungan pemerintah China dan Bank Rakyat Tiongkok (The People's Bank of China/PBOC) pada ekonomi dan stabilitas yuan.
"Bank sentral Australia RBA yang di luar dugaan tidak menaikkan suku bunga acuan juga meredakan kekhawatiran akan prospek langkah pengetatan oleh bank-bank sentral," ujar Lukman.
Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, faktor yang mendorong rupiah menguat terhadap dolar AS adalah data PMI manufaktur Amerika Serikat pada bulan Juni yang dirilis semalam.
PMI manufaktur AS turun ke level terendah sejak Mei 2020. Menurutnya, hal itu dapat mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
"Tapi di sisi lain, pelaku pasar kelihatannya masih membutuhkan tambahan data untuk mengkonfirmasi bahwa bank sentral AS akan melonggarkan kebijakan pengetatan moneternya," ujar dia.
Seharian ini nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp14.986,5-Rp15.047,5 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), kurs rupiah terapresiasi atau menguat sebesar 3,71 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan, Rabu (5/7) bakal bergerak pada rentang Rp14.970-Rp15.060 per dolar AS, dengan potensi menguat.