Rupiah Bertahan Lesu di Level Rp15.919 per Dolar AS

- Rupiah ditutup lesu pada level Rp15.919 per dolar AS, melemah 48,50 poin atau 0,30 persen dari sehari sebelumnya
- Mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar AS, kecuali yen Jepang yang menguat 0,16 persen
Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot ditutup lesu pada level Rp15.919 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Rabu (11/12/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 48,50 poin atau 0,30 persen dari sehari sebelumnya yang ada di Rp15.871 per dolar AS.
1. Mata uang di kawasan Asia kompak melemah
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS sore ini. Hingga pukul 15.00 WIB, pesso Filipina mencatat pelemahan terdalam yakni 0,51 persen, disusul baht Thailand yang melemah 0,31 persen dolar Taiwan melemah 0,30 persen.
Kemudian yuan China melemah 0,20 persen, dilanjutkan pelemahan dolar Singapura sebesar 0,16 persen, won Korea melemah 0,15 persen, ringgit Malaysia melemah 0,06 persen, dolar Hong Kong melemah 0,03 persen, dan rupee India melemah 0,01 persen terhadap dolar AS.
Sedangkan, yen Jepang menjadi satu-satunya mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS sore ini dengan kenaikan 0,16 persen.
2. Sentimen bisnis di AS membaik picu pelemahan rupiah
Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan, rupiah yang melemah terhadap dolar AS disebabkan oleh survey yang menunjukkan sentimen bisnis AS yang membaik.
"Kemudian investor juga mengantispasi data inflasi AS malam ini yang diperkirakan akan naik dari 2.6 persen ke 2.7 persen YoY," kata Lukman.
3. Pasar berekspektasi The Fed pangkas suku bunga 25 bps
Di sisi lain, pasar juga akan menunggu realisasi kebijakan pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan ini. Terlebih, pasar berekspektasi The Fed akan melakukan pemangkasan sebesar 25 basis poin.
"Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga minggu depan sebesar 25 bps dari level 4,75 persen menjadi 4,5 persen," kata Lukman.