Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Ditutup Perkasa usai BI Umumkan Kenaikan Suku Bunga Acuan

Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs mata uang Garuda akhirnya melakukan perlawanan atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (23/8/2022).

Seperti dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah ditutup menguat 36 poin ke level Rp14.837 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp14.891.

1. Dolar bertahan kuat karena komentar hawkish dari pejabat The Fed

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar bertahan kuat pada Selasa (13/8/2022) karena didukung oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat The Fed pekan lalu yang menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak memiliki rencana untuk mengurangi laju kenaikan suku bunga. Ditambah, Eropa kini menghadapi pasokan energi dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

"Fokus sekarang pada pidato yang akan datang oleh Ketua The Fed, Jerome Powell, di Jackson Hole Symposium pada Jumat mendatang. Bos The Fed diperkirakan akan mengabaikan spekulasi bahwa Fed bermaksud untuk berporos ke sikap dovish,"  kata Ibrahim pada Selasa (23/8/2022).

Data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan untuk Juli secara singkat telah mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan mengurangi ukuran kenaikan suku bunga mulai September. Meskipun, tanda-tanda pasar kerja yang kuat, ditambah dengan komentar hawkish dari anggota The Fed, telah mengimbangi ekspektasi ini.

2. Tingkat inflasi inti dalam negeri masih berada dalam sasaran target BI yakni di angka 2-4 persen

Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Agustus 2022. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa alasan pihaknya menaikkan suku bunga acuan tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan inflasi pangan yang terus meningkat.

Selain itu, Perry memandang kebijakan untuk menaikkan suku bunga acuan juga diperlukan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

"Sementara itu, tingkat inflasi inti masih berada dalam sasaran target BI 2-4 persen, yaitu sebesar 2,86 persen," kata Ibrahim.

3. Proyeksi rupiah esok hari

Ibrahim menambahkan, pada penutupan pasar sore ini mata uang rupiah ditutup menguat 54 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 20 poin di level Rp14.837 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.881.

"Sedangkan, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.810 - Rp14.860," katanya. 

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Logo Starbucks: Sejarah, Evolusi, dan Makna Warnanya

20 Des 2025, 23:34 WIBBusiness