Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Loyo Lagi Terhadap Dolar AS

Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah pagi ini, Kamis (12/12) mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda melemah 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.045 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.038 per dolar AS.

Pelemahan itu dipicu kebijakan Bank Sentral AS, The Fed yang menahan suku bunga acuannya. Rupiah diprediksi bakal kembali melemah pada perdagangan hari ini.

"Rupiah kemungkinan akan kembali melemah dalam perdagangan hari ini," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/12).

1. Fluktuasi nilai tukar rupiah

Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Ibrahim memperkirakan rupiah pada hari ini bakal bergerak di kisaran Rp13.990 per dolar AS hingga Rp14.070 per dolar AS. Pergerakan ini dipicu karena pada tanggal 15 Desember 2019 mendatang merupakan tanggal pengenaan tarif US$160 miliar terhadap produk-produk asal Tiongkok.

2. Nilai tukar rupiah juga melemah di kurs BI

Kantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana
Kantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Berdasaran kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, rupiah melemah menjadi Rp14.042 per dolar AS. Pada Rabu (11/12) kemarin rupiah berada di angka Rp14.025 per dolar AS.

3. Nilai tukar rupiah Rabu ditutup melemah

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Adapun pada penutupan perdagangan Rabu (11/12) kemarin, Pergerakan nilai tukar rupiah berakhir melemah 18 poin atau 0,13 persen di level Rp14.038 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,12 persen atau 0,116 poin ke posisi 97,529 pukul 15.51 WIB.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Share
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us