Rupiah Menyerah Lawan Dolar AS, Ditutup Melemah ke Rp16.520

- Rupiah melemah 18 poin menjadi Rp16.520 per dolar AS
- Mata uang Asia bergerak variatif, dengan beberapa menguat dan melemah
- Pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen global dan kesepakatan tarif dagang AS-Inggris
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah melanjutkan pelemahan hingga akhir perdagangan, Jumat (9/5/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 18 poin ke level Rp16.520 per dolar AS poin atau 0,11 persen dibandingkan penutupan kemarin.
1. Mata uang di Asia bergerak variatif
Pergerakan mata uang di berbagai kawasan Asia bergerak variatif, dengan rincian:
- Bath Thailand melemah 0,19 persen
- Ringgit Malaysia melemah 0,56 persen
- Yuan China melemah 0,04 persen
- Dolar Hongkong melemah 0,04 persen
- Rupee India menguat 0,31 persen
- Peso Filipina menguat 0,29 persen
- Won Korea menguat 0,16 persen
- Dolar Taiwan menguat 0,17 persen
- Dolar Singapura menguat 0,19 persen
2. Sentimen global bayangi pergerakan rupiah
Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan pergerakan rupiah dipengaruhi sentimen dari global. Bank Sentral AS atau the Fed menahan suku bunga di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen dan memberi sinyal untuk tidak terburu-buru menyesuaikan suku bunga.
Selain itu, ekonomi AS menghadapi ketidakpastian yang meningkat, terutama dalam menghadapi perang dagang yang sengit dengan China.
"Kondisi ini bisa menyebabkan inflasi dan pengangguran yang lebih tinggi," katanya.
3. Rupiah melemah seiring kesepkatan tarif dagang AS-Inggris
Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan pelemahan rupiah disebabkan karena AS dan Inggris resmi mencapai kesepakatan tarif dagang sejak diberlakukannya tarif resiprokal.
"Dolar AS menguat karena kesepakatan tarif dagang," ujar Lukman.