Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Setop Ekspor Gandum Ukraina, Biden: Perparah Kelaparan Global!

Potret Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (Instagram.com/potus)

Tangerang Selatan, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden soroti langkah Rusia yang menangguhkan perjanjian ekspor gandum dengan Ukraina. Menurutnya, kebijakan itu akan meningkatkan angka kelaparan penduduk secara global.

“Ini benar-benar keterlaluan, tidak ada manfaat dari apa yang mereka (Rusia) lakukan. PBB merundingkan kesepakatan itu dan itu harus menjadi akhir dari itu,”  ujar Biden yang berbicara di Wilmington, Delaware pada Sabtu (29/10/22), dikutip dari AP

Rusia mengatakan, perjanjian tersebut dihentikan karena pesawat tak berawak Ukraina menyerang armada kapal miliknya di lepas pantai Krimea yang dikuasainya. Tuduhan itu langsung dibantah oleh Kiev.

1. Zelenskyy sebut Rusia berniat memperburuk krisis pangan global

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Menanggapi hal tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tidak kaget atas keputusan itu. Sebab, Rusia memang berniat memperburuk krisis pangan sejak bulan September. 

“Ini adalah makanan untuk lebih dari 7 juta konsumen. … Mengapa segelintir orang di suatu tempat di Kremlin dapat memutuskan apakah akan ada makanan di atas meja orang di Mesir atau Bangladesh?” ujar Zelenskyy dalam pidato malamnya.

Pemimpin Ukraina itu menyerukan pihak internasional, khususnya keanggotaan G20 untuk menanggapi langkah dari Rusia. 

"Bagaimana Rusia bisa menjadi salah satu G20 jika sengaja bekerja untuk kelaparan di beberapa benua? Ini omong kosong," kata Zelenskyy. 

Perjanjian ekspor Kiev-Moskow, yang ditandatangani pada bulan Juli itu memungkinkan kapal pengangkut gandum Ukraina bisa meninggalkan pelabuhannya dengan aman. Sebelumnya, kesepakatan tersebut rencananya akan diperbarui pada akhir November.

PBB mencatat, kesepakatan tersebut berhasil menurunkan harga pangan global, yang telah turun sekitar 15 persen dibandingkan Maret.

2. UE desak Rusia batalkan keputusan penangguhan kesepakatan ekspor gandum Ukraina

Melansir ABC, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell melalui cuitan di Twitter, mendesak Rusia untuk membatalkan keputusannya. 

Namun juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan apapun yang akan menghambat inisiatif gandum, hal itu karena pihak berwenang Rusia masih berkaitan dengan organisasi antarbangsa itu.

Menurut laporan Institute for the Study of War, Rusia sebelumnya telah menunjukan indikasi akan menarik diri dari kesepakatan. Bahkan jika Kiev terbukti menyerang kapal armada laut Moskow, tindakan itu dinilai sebanding dengan perlakukan Rusia yang sebelumnya menyerang sejumlah kota di Ukraina.

3. Polandia sebut Rusia tidak ingin menegakan perjanjian internasional

Melansir Politico, Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan, penangguhan oleh Rusia merupakan bukti lain bahwa Moskow tidak ingin menegakan perjanjian internasional apa pun.

"Polandia, bersama dengan mitra Uni Eropa-nya, siap bekerja lebih jauh untuk membantu Ukraina dan mereka yang membutuhkan untuk mengangkut barang-barang penting," ujar pernyataan kementerian itu.

Pada awal Oktober, Moskow meningkatkan intensitas serangannya melalui peluncuran rudal dan drone ke beberapa kota Ukraina. Akibatnya, sejumlah pembangkit listrik, saluran air dan infrastruktur utama lainnya mengalami kerusakan parah, hingga memaksa Kiev melakukan pemadaman secara bergantian.

Dalam 24 jam terakhir, serangan rudal Rusia telah menewaskan sedikitnya lima orang dan sembilan lainnya terluka, ujar pernyataan dari kantor kepresidenan Ukraina. Saat ini, Moskow berusaha merebut kota Bakhmut di Ukraina timur, beberapa pusat dan pedesaan di wilayah itu kerap ditembaki oleh pasukannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us