Saham ASX Australia Anjlok karena Penyelidikan Regulator atas Kegagalan Serius

- Penyelidikan ASIC atas kegagalan tata kelola dan manajemen risiko ASX difokuskan pada penilaian tata kelola, manajemen risiko, serta budaya organisasi ASX.
- Gagalnya proyek CHESS berbasis blockchain dan kurangnya komunikasi transparan ASX.
- Penurunan saham ASX mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian penyelidikan ini.
Jakarta, IDN Times - Saham Australian Securities Exchange (ASX) Ltd merosot hampir 5 persen pada Senin (16/6/2025), setelah Australian Securities and Investments Commission (ASIC) mengumumkan penyelidikan terhadap operator bursa tersebut. Penyelidikan ini dipicu kekhawatiran atas kegagalan berulang dalam tata kelola dan manajemen risiko yang berdampak pada stabilitas pasar keuangan Australia.
ASIC bekerja sama dengan Reserve Bank of Australia (RBA) untuk mengevaluasi kesiapan ASX dalam menjaga sistem perdagangan yang aman dan andal, menyusul serangkaian gangguan teknologi yang menimbulkan keraguan atas kinerjanya.
1. Penyelidikan ASIC dan risiko infrastruktur pasar
Penyelidikan independen ini difokuskan pada penilaian tata kelola, manajemen risiko, serta budaya organisasi ASX. Sorotan utama adalah gangguan sistem kliring dan penyelesaian CHESS yang terus berulang. ASIC berharap hasil penyelidikan menghasilkan rekomendasi konkret untuk memperkuat peran ASX sebagai penyelenggara utama pasar keuangan nasional.
“Kami memiliki kekhawatiran serius tentang kemampuan ASX untuk menjaga infrastruktur pasar yang stabil, aman, dan tangguh,” ujar Ketua ASIC, Joe Longo, dalam pernyataan resmi. Ia menegaskan hasil penyelidikan akan dipublikasikan lengkap beserta langkah perbaikan yang diperlukan.
Gangguan besar pada sistem CHESS pada Desember 2024 menyebabkan keterlambatan transaksi dan memicu kecaman dari pelaku pasar. Insiden ini mendorong aksi tegas dari regulator guna memulihkan kepercayaan publik terhadap ASX, dikutip The Business Times.
2. Gagalnya proyek CHESS berbasis blockchain
Masalah lain yang disorot adalah kegagalan ASX memperbarui sistem CHESS dengan teknologi blockchain. Proyek yang diumumkan pada 2016 itu dihentikan pada November 2022 akibat kendala teknis, menimbulkan kerugian besar dan merusak reputasi ASX.
“Kegagalan proyek CHESS menunjukkan lemahnya perencanaan dan eksekusi strategis ASX,” kata seorang analis pasar dari Sydney yang enggan disebutkan namanya. Ia menilai kegagalan ini mencerminkan ketidakmampuan ASX dalam mengelola inovasi besar, dilansir Bloomberg.
Melansir Australian Financial Review, ASIC juga menyoroti kurangnya komunikasi transparan ASX dengan pemangku kepentingan selama proyek berlangsung. Penyelidikan akan mengevaluasi apakah ASX mampu menangani proyek teknologi di masa depan tanpa mengganggu stabilitas pasar. Regulator berharap penyelidikan ini mendorong reformasi struktural di tubuh ASX.
3. Dampak pasar dan tanggapan investor
Penurunan saham ASX mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian dari penyelidikan ini. Meski indeks S&P/ASX 200 ikut tertekan, dampaknya paling terasa pada saham ASX itu sendiri.
“Penyelidikan ini menunjukkan regulator tidak lagi mentoleransi kegagalan operasional,” ujar Jane Lu, analis keuangan Macquarie Group, dikutip The Business Times.
Menurutnya, investor akan tetap berhati-hati hingga ada kejelasan soal langkah perbaikan ASX. Ketidakpastian ini turut membebani sentimen sektor teknologi dan keuangan.
ASIC menegaskan penyelidikan bertujuan tak hanya mengungkap masalah, tetapi juga memastikan ASX mampu memenuhi standar tinggi sebagai operator bursa utama. Hasil investigasi diperkirakan akan berdampak pada strategi jangka panjang ASX dan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Australia.