Shinzo Abe Meninggal Ditembak, Yen Jepang Justru Meroket

Jakarta, IDN Times - Mata uang Jepang Yen justru menguat terhadap dolar AS usai eks Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, tewas akibat ditembak oleh pria yang diduga sebagai eks pasukan pertahanan Jepang.
Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (8/7/2022), Yen Jepang justru naik pada karena investor mencari tempat berlindung yang aman. Yen naik menjadi 135,33 per dolar AS setelah Abe dibawa ke rumah sakit setelah dilaporkan ditembak oleh seorang pria dengan senapan saat memberikan pidato di kota barat Nara, Jepang. Indeks saham Nikkei 225 bahkan sempat naik sebesar 1,4 persen sebelum akhirnya turun kembali.
1. Dorongan terhadap yen terjadi karena euro merosot di level terendah

Dorongan terhadap yen terjadi karena euro merosot di level terendah selama 20 tahun di tengah kekhawatiran sejumlah negara di Eropa yang bisa terjun di ambang resesi.
"Penembakan Abe pagi ini mendorong USD/JP lebih rendah ke 135,35, tetapi sudah pulih, naik ke 135,65," Jeffrey Halley, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA, mengatakan dalam sebuah catatan.
2. Sejumlah mata uang negara lain juga sempat melonjak

Dikatakan Halley, dolar Australia naik 0,3 persen pada Jumat menjadi 0,6850 dolar AS. Sementara pound Inggris turun 0,3 persen minggu ini, sedikit rebound semalam menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
"Dolar Selandia Baru naik 0,3 persen menjadi 0,6192 dolar AS," ujarnya.
3. Abe berjasa untuk Jepang dengan skema Abenomics

Abe, yang mengundurkan diri pada tahun 2020 setelah masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri Jepang sempat mempelopori serangkaian kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai “Abenomics".
"Dengan tujuan untuk mendorong ekonomi Jepang keluar dari stagnasi selama lebih dari beberapa dekade melalui pelonggaran moneter, pengeluaran stimulus, dan reformasi struktural," katanya.